ChΓ o cΓ‘c bαΊ‘n! VΓ¬ nhiều lΓ½ do tα»« nay Truyen2U chΓ­nh thα»©c Δ‘α»•i tΓͺn lΓ  Truyen247.Pro. Mong cΓ‘c bαΊ‘n tiαΊΏp tα»₯c ủng hα»™ truy cαΊ­p tΓͺn miền mα»›i nΓ y nhΓ©! MΓ£i yΓͺu... β™₯

Chapter 16

Cast : Sakura.H || Indra.O ||

Genre : Romance


β—†β—‡β—†β—‡β—†β—‡β—†β—‡Β  Β  Β  Β  Β  Β  Β  Β Β  β—†β—‡β—†β—‡β—†β—‡β—†β—‡




Berjalan di antara gelap malam di hutan, hanya lampu lentera yang menerangi jalanan yang di lalui Sakura dan Indra.

Indra berjalan di depan, tangan dia menggandeng erat Sakura yang berjalan di sampingnya. Menjaga jika kalau Sakura menghilang lagi.

" Orang itu.. "

Sakura melirik Indra yang mau mengatakan sesuatu.

" Yang tadi membawamu pergi. Dia orang yang waktu itu, yang ingin membawa kamu pergi, kan? "

" Itu menjadi kesempatan emasmu pergi dari sini dan kembali ke desamu. Tapi kenapa kau masih disini."

" Apa Indra-kun tidak suka..?"

" Tidak, aku suka kamu tinggal disini. Hanya saja. Entah kenapa khawatiran bertambah sejak kejadian tadi." Ucap Indra mengeluarkan apa yang dia pikirkan dan dia rasakan.

" Aku belum menentukan. Tapi bisa jadi aku akan kembali ke desa. Kalau itu terjadi.." Menatap dalam sosok Indra. " Apa yang akan Indra-kun lakukan."

Indra balas menatap Sakura, dia melihat kedepan lagi. " Entahlah. Mungkin akan berbeda. Kamu tahu Sakura. Sebelum kedatanganmu, aku sering bertemu mahluk yang kamu temui juga saat kejadian tadi, dia terus mengatakan sesuatu yang membuatku memiliki ambisi kuat. Tapi sejak kamu datang. Aku tidak pernah lagi bertemu dengan mahluk itu." Ucap Indra.

" Ambisi dan hubunganku dengan Ashura mulai membaik. Melupakan semua dan menaruh harapan hidup bersama dengan sosok yang baru di kenal..." Indra menatap dalam wajah Sakura. " Apa itu salah? "

Wajah Sakura tersipu merah. Tidak menyangka Indra berharap padanya bahkan kehadirannya benar-benar mengubah dia.

Yang artinya Indra lebih lama membutuhkan Sakura sebagai pawang dia dalam ambisi.

" Indra-kun tidak membuat kekacauan kan? " Tanya Sakura saat ingat seuatu.

Indra tampak agak salah tingkah. Garung belakang kepala yang tidak gatal, ringisan Indra terdengar oleh Sakura. Indra mengatakan 'sedikit' tapi lihat. Para bawahan Otsutsuki Indra, bahkan pelayan Hagoromo, di perintahkan untuk berkeliling area hutan dan desa, sampai wajah mereka lecek seperti barang bekas.

Hagoromo mengatakan Indra kalut sampai memerintahkan mereka dengan mata sharingan dia yang aktif. Lalu Ashura menyusuri semua bersama teman-teman dan bawahannya ( orang yang di tolong Ashura saat misi bantu desa ) Indra juga andil mencari, sampai pencarian terakhir Indra adalah tempat itu.

Disitulah Indra menemukan Sakura.

Sakura mulai memarahi Indra yang di tanggapi kediaman Indra seakan menerima omelan wanita merah muda ini.

Sesampai didalam rumah, Ashura memeluk Sakura dan memutari badan wanita merah muda ini, apakah ada yang terluka, lecet atau lainnya.

Lelah karena perjalanan jauh terutama pertanyaan berurutan dari mulut Ashura, Sakura di bolehkan istirahat di kamar, tetapi, sebelum masuk ke kamar. Ia mendengar pembicaraan tak sengaja dari pelayan Otsutsuki.

Bersembunyi.
Sakura mendengar apa yang di bicarakan.

" Sakura-san sudah kembali dan karena itu tuan Indra kembali seperti semula."

" Iya. Karena menghilangnya Sakura-san beberapa jam lalu, Tuan Indra dan Tuan Ashura menjadi uring-uringan. Yang lebih parah adalah Tuan Indra. Dia memerintah semua yang ada disini untuk mencari Sakura-san."

" Iya. Karena Tuan Indra mengeluarkan aura membunuh dan mata merah dia bangkit, tidak ada yang bisa membantah. Kita jadi harus mencari tanpa berhenti."

" Semua kacau karena hilangnya Haruno-san. Tapi semua kembali damai setelah Haruno-san kembali."

" Keberadaan Haruno sangat penting untuk Tuan Indra. Bahkan hubungan Tuan Indra dan Tuan Ashura membaik berkat dia. Jika Haruno pergi.. Apa yang akan terjadi nantinya, ya? "

" Akan ada kekacauan besar." Sahut yang lain.

Dengan sangat pelan tanpa menimbulkan suara sedikitpun Sakura pergi dari sana.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Konoha masa depan.

" Tsunade-sama. Apa terjadi sesuatu yang buruk di sana. Di sekitar ruangan hokage mulai ada yang berubah." Ujar Shizune. Wanita berambut hitam ini tidak salah berbicara.

Ruangan mulai berubah.

Foto - foto Hokage dulu mulai bercahaya seakan ada perubahan. Sudut-sudut ruangan juga mulai bercahaya. Dan kabar dari salah satu Ninja penjaga mengatakan warga desa bertanya kenapa beberapa tempat desa mulai bercahaya?.....

Semua yang ada disana memadang khawatir bola biru besar.

Tsunade menatap cemas.
Dia tidak bisa menjawab.

" Jangan ada perubahan.. Kumohon kembali dengan selamat, kembali dengan lengkap, Team7...! " Harapan Tsunade.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Ashura berdiri di depan kamar Sakura. Dia mengetok pelan.

Pintu kamar di geser.

Sakura menatap bingung Ashura yang berdiri di depannya.

" Sakura-chan, boleh aku bicara sebentar denganmu? "

" .. Tentu saja Ashura-kun..? "

Mempersilahkan Ashura masuk kedalam kamar. Setelah menutup pintu kembali, duduk di sebrang meja, Ashura di hadapannya.

" Aku langsung ke inti saja. Sakura-chan. Apa kau berasal dari negeri yang jauh? "

Badan Sakura terkaku, wajah kaget dia tidak bisa dia sembunyikan.

Ashura menatap lurus Sakura dengan wajah agak terkejut tapi dia mengendalikan lagi ekspresi wajahnya.

" Aku berharap kau jujur pada kami. Ada lagi yang mau aku tanyakan. Apa benar. Kelompok orang itu, ingin membawa pulang Sakura-chan?"

Ashura berharap Sakura mengatakan tidak. Tetapi...

" Iya. Mereka akan membawaku pulang ke desaku."

Wajah kekecewaan Ashura.

Ashura menggepalkan tangan di kedua paha dia. Menundukan wajah. Ia kembali berbicara.

" Aku menyukai Sakura-chan."

" A-apa? "

" Aku menyukai Sakura-chan. Awalnya aku menyukaimu sebagai teman. Kau teman yang baik, menyenangkan, dan aku nyaman jika berbicara atau bercanda denganmu."

Ashura tersenyum tipis.
" Kau juga membuat hubungan aku dengan Indra-Niisan membaik. Membuat aku dan Indra-Niisan seperti dulu lagi. Tapi... Aku malah mulai menyukaimu bukan sebagai teman lagi, melainkan sebagai lawan jenisku."

Wajah shock Sakura.

Menatap Sakura. " Sebagai pria yang menyukai wanita." menambah kata.

" Tapi Sakura-chan. Aku juga melihat Indra-Niisan mulai menyukaimu sebagai pria kepada wanita, sama sepertiku. Jadi aku memutuskan mundur dan membiarkan Indra-Niisan bersamamu, karena aku tidak mau hubunganku dengan Indra-Niisan kembali buruk dan alasan lain karena Sakura-chan juga lebih nyaman dengan Niisan."

" Aku melihat sendiri kalau Sakura-chan juga mulai nyaman dan mulai menyukai Indra-Niisan."

" Jadi aku mau meminta pada Sakura-chan... " Menjeda sebentar. Ashura memadang Sakura dengan harapan besar. " Tolong tetap tinggal bersama Indra-Niisan, bersama kita disini. Aku janji, hidup Sakura-chan akan nyaman seperti di desa Sakura-chan sendiri! " Ashura sedikit mengeraskan suara.

" Tetap bersama kami Sakura-chan. Aku membutuhkan keberadaan Sakura-chan sebagai teman, sebagai keluarga dan sebagai wanita yang aku suka, tapi aku janji tidak menyukaimu lagi lebih dari teman agar kau dan Indra-Niisan bisa bersama."

Ashura tersenyum. " Indra-Niisan juga pasti jauh membutuhkan Sakura-chan. Jika kau pergi, mungkin Indra-Niisan akan kembali seperti dulu. Jadi aku mohon. Tolong jangan pergi dari sini, tetaplah disini." Ucap Ashura memohon begitu sangat.

Sakura menatap Ashura, dia menundukan wajah, menggepalkan tangan di atas paha.

.
.
.
.
.

Menutup pintu kamar setelah mengantar Ashura.

" Sensei kenapa kesini." Membalikan badan, memadang Kakashi yang sudah duduk di atas kusen jendela.

Mata hitam Kakashi memantulkan murid perempuannya tengah berjalan mendekatinya.

" Aku ingin menemui muridku. Apa itu salah? "

" Kakashi-sensei.. "

" Aku, Naruto, Sasuke, kami tidak menginginkan perubahan dalam masalalu kami." Langkah Sakura berhenti tepat di depan Kakashi.
" Jika perubahan masalalu membuat kami tidak bisa bertemu dan berkumpul denganmu kembali. Maka kami tetap menginginkan tidak ada perubahan."

Kakashi menatap dalam wajah Sakura.

" Sakura. Masalalu mengajarkan kita walau itu menyakitkan. Masalaluku membuatku tahu kesalahan terbesarku, membuatku lebih paham akan hubungan team dan kerjasama team, dan masalalu juga mengajarkanku hubungan sebuah team bisa menjadi hubungan keluarga. Hubungan keluarga bukan karna sedarah juga, kan?.. " Kakashi menjeda sesaat.

Tangan Kakashi menggapai tangan Sakura. Menggenggam jari-jari murid perempuannya dengan erat tapi lembut. Perlahan masker di wajah Kakashi di lepas, kedua pipi Sakura bersemu.

Memang sebelum ini Kakashi sudah memperlihatkan wajah aslinya khusus kepada muridnya, Sakura, Naruto dan Sasuke. Dan reaksi ketiganya adalah terpesona dengan wajah rupawan gurunya itu.

Kakashi memberikan senyum tipis nan tulus. Kakashi ingin Sakura melihat bagaimana ekspresi wajah dia sekarang padanya, mungkin dengan ini murid perempuannya ini bisa memahami ketulusan kata-katanya dan mulai mengurungkan niatnya itu.

" Aku benar - benar mengatakan ini dari keinginanku sebagai guru dan pria tua yang sudah menganggap muridnya sebagai anaknya."

" Pikirkan juga tentang perasaan teman-temanmu, mereka pasti cemas dengamu Sakura. Apa kau juga akan membiarkan hubungan Naruto dan Hinata yang baru dimulai hancur juga?.. Bagaimana dengan kekhawatiran Nona Tsunade dan Shizune."

" Aku mengkhawatirkan mu Sakura. Aku menyayangimu sebagai murid dan putriku. Jadi jangan tinggalkan pria tua ini. Aku pernah kehilangan Rin temanku, aku tidak mau kehilangan kau juga."

" Ayo pulang bersama kami Sakura. Kita berkumpul kembali seperti biasa." Ucap Kakashi. Kembali meminta Sakura pulang.

Sakura mulai membuka mulut.

" Aku akan ikut pulang bersama kalian. Tapi sebelum itu. Aku ingin menemui Indra-kun.."

Suaranya mengudara memberi keputusan.

>
>
>
>
>
>
>
>
>

Berdiri di depan pohon sakura dimana pernah kesini karna ajakan putra sulung dari Hagoromo.

Memakai pakaian Ninja saat pertama kali kesini.

Dari belakang Sakura. Indra baru datang. Membalikan badan. Sakura tersenyum lembut pada Indra.

Wajah Indra memerah.

Angin malam memainkan mereka, menerbangkan kelopak bunga merah muda.

T. B. C

Besok adalah episode terakhir πŸ˜† kita lihat seperti apa adegan berikutnya 😲

Ayo kasih vote dan komentar kalian, enggak mahal kok, gratis πŸ˜‰

Semangat yang sedang menjalankan puasa jangan sampai puasanya kendor yah 😁

Sampai ketemu di episode berikutnya πŸ™‹β€β™€οΈ

BαΊ‘n Δ‘ang đọc truyện trΓͺn: Truyen247.Pro