ChΓ o cΓ‘c bαΊ‘n! VΓ¬ nhiều lΓ½ do tα»« nay Truyen2U chΓ­nh thα»©c Δ‘α»•i tΓͺn lΓ  Truyen247.Pro. Mong cΓ‘c bαΊ‘n tiαΊΏp tα»₯c ủng hα»™ truy cαΊ­p tΓͺn miền mα»›i nΓ y nhΓ©! MΓ£i yΓͺu... β™₯

Bagian 6

Cast : Sakura.H || Indra.O ||

Genre : Romance

☰ ☱ ☲ ☳ ☴ ☡ ☢ ☷ ☴ ☡ ☢ ☷

Ashura mengikuti Indra tanpak berjalan agak terburu - buru. Memanggil nama kakaknya sampai di tarik Kimono lengannya.

Indra berhenti, melirik datar Ashura menatapnya kikuk.

" I-Indra-Nisan, mau kemana."

" ... Ini bukan urusan kau "

" Ji-Jika tentang chakra dari kamar Sakura-chan. Biarkan aku ikut juga."

" Kau juga menyadarinya, lalu.. " Indra menarik sudut bibir. " Kenapa kau peduli dengan gadis itu." Datar Indra.

Semu pink kecil di pipi Ashura. Dia mengusap teguknya entah kenapa terasa panas. " Entahlah, Nisan. Aku cuma khawatir dan takut. Jika. Sakura-chan pergi." Gumam Ashura pelan bagian terakhir.

Indra berbalik badan. " Jaga di sekitar kamar Sakura. Aku akan lihat sekitar rumah." Ucapan Indra yang terdengar seperti perintah.

Ashura memadang punggung Indra. Terkadang dia tidak mengerti jalan pikiran kakaknya.

Dulu mereka sangat dekat.

Tapi semenjak dewasa. Jarak kedekatan mereka seakan terkikis.

Menunduk kepala sedih.

Apa. Ia tidak begitu berguna?

" Ashura Ootsutsuki jangan menyerah. Karna menyerah hanya untuk orang bodoh."

Ucapan Sakura terdengar seperti penyemangat, membangkit rasa percaya diri Ashura.

Menyerah hanya untuk orang bodoh.

Dia bukan orang bodoh! Jadi dia tidak akan menyerah!

Menggepalkan kedua tangan. Mata Ashura mulai berkilat.

" Yap. Aku tidak mau menjadi orang bodoh. Akan ku tunjukan kalau aku bukan orang bodoh."

Berbalik kembali ke tempat kamar Sakura.


β—†β—‡β—†β—‡β—†β—‡β—†β—‡Β  Β  Β  Β  Β  Β  Β  Β  β—†β—‡β—†β—‡β—†β—‡β—†β—‡


Menggeser pintu kamar.

Sakura di kagetkan sosok Ashura yang tidur bersandar di depan pintu kamarnya.

Mengerjapkan kedua mata.

Pelan - pelan mendekati Ashura. Tangan terulur mau bangunin, tapi tangannya sudah di pegang oleh tangan Ashura.

Ashura membuka kedua mata. Dia pikir itu musuh, gini - gini dia masih bisa waspada saat sedang tidur. Menguap tanpa menutup mulut, mengucapkan selamat pagi.

" Pagi Sakura-chan "

" O-oo, pagi "

" Maaf " Ashura melepas tangan Sakura. " Tidurmu nyenyak tidak?" Sakura mengangguk. " Ashura-kun. Kenapa kau tidur di sini? " Ashura menggaruk kepala. " Semalam kami merasakan chakra orang asing. Karena khawatir, aku dan Indra-Nisan berpatroli. Aku disini sedangkan Nisan jaga luar rumah."

" I-Indra, k-khawatir?! "

" Tentu saja. Sakura-chan tamu di sini. Sakura-chan juga teman kami, jadi kami menjaga Sakura-chan."

" Siapa bilang dia temanku "

Ashura dan Sakura menatap Indra yang baru datang.

Bawah kelopak matanya agak menghitam.

" Dia bukan temanku." Ujar datar Indra dengan wajah tidak bersahabat.

" Ni-Nisan~ " Ashura menatap cemas. Kenapa kakaknya mengatakan sesuatu yang bisa melukai hati perempuan. Kalau Sakura-chan sakit hati bagaimana?

" Indra-san benar. Aku bukan temannya. Lagi pula aku juga tidak mau berteman dengan orang seperti Indra-san." Jawab Sakura.

Sakura tersenyum tapi di mata Ashura senyum Sakura menakutkan.

" Aku mau mandi dulu. Permisi, Ashura-kun, Indra- san." Menekan kata San di belakang nama Indra.

Menutup pintu.

" Nisan kenapa berkata seperti itu? Sakura-chan pasti terluka karna Indra-Nisan berkata bukan temanβ€”"

" Aku memang bukan temannya." Indra menekankan.

Menatap datar Ashura. " Apa kau tidak merasakan sesuatu saat berkata kalau kau temannya."

Kedua mata Indra dan Ashura saling berpandangan.

" Aku tidak suka jadi temannya. Terserah kau ingin jadi apa untuknya." Indra pergi.

Ashura menunduk menatap lantai kayu di dudukinya.

" .. Aku juga tidak mau. Tapi mulutku berbicara sendiri." Gumam Ashura.


β—†β—‡β—†β—‡β—†β—‡β—†β—‡Β  Β  Β  Β  Β  Β  Β Β  β—†β—‡β—†β—‡β—†β—‡β—†β—‡



Wajah tertekuk Naruto sambil bersedekap dada.

Sasuke di sampingnya berwajah datar, tapi matanya berkilat kesal.

Sudah dari semalam mereka menunggu di sini, tempat yang di katakan Sasuke sebelum ketahuan oleh dua leluhur shinobi. Tapi apa. Gadis itu tidak datang sampai tujuh pagi. Dan saat mereka mau menemui Sakura,...

Sasuke dan Naruto melihat dengan mata mereka kalau Indra atau Ashura bergantian berada di sisi gadis itu.

Ekspresi Sakura seperti tidak bisa berbuat apa - apa, Indra kadang bersamanya - kadang juga Ashura bersamanya, seakan mereka berganti - gantian menjaganya.

" Apa dua orang itu tahu chakra kita terus bergantian menjaga Sakura-chan? "

" Mungkin saja. Jika itu aku, pasti akan melakukan hal sama. Sakura orang asing yang mereka temukan, terus tinggal bersama mereka, tahu - tahu ada chakra asing dari kamarnya, pasti mereka berpikir kalau bisa saja Sakura orang jahat mencurigakan dan tengah berkomunikasi sama kelompoknya."

" Tampang Sakura-chan memang galak tapi Sakura-chan enggak mungkin melakukannya, kan."

" Naruto. Ini di masalalu. Konflik anatara Shinobi hampir tumbuh menjadi kuncup, terutama pendahulu kita juga sedang bermusuhan karena pemilik ninshu nanti."

" Terus gimana kita mau bertemu dengan Sakura-chan."

Mereka berdua kembali berfikir.

Sasuke dan Naruto saling melirik melalui ekor mata setelah mendapat sebuah ide.

" Kayaknya kita dapat ide yang sama, Sasuke-Teme."

" Hn, Dobe "


β—†β—‡β—†β—‡β—†β—‡β—†β—‡Β  Β  Β  Β  Β  Β  Β  Β  Β  β—†β—‡β—†β—‡β—†β—‡β—†β—‡


Ia merasa sesak.

Hari ini Indra dan Ashura bergantian menjaganya. Saat bertanya, jawaban Ashura. " Kami merasa ada chakra aneh semalam. Kami melakukan karena takut Sakura-chan di apa-apakan." Aak khh! Rasanya mau mati saja!

Kalau gini terus kapan dia bisa nemui Sasuke dan Naruto!

Ia kan mau pulang ke desanya!

" Sedang apa melamun."

Suara yang akhir - akhir ini sering di dengar cupingnya.

Menatap Indra duduk di sampingnya.

Mereka duduk santai di lantai kayu lorong samping rumah sambil menatap taman luas dengan rumput - rumput mulai agak memajang.

" Kenapa kalian menjagaku kayak gini."

" Kau sudah dengar dari Ashura, kan?"

" Kalian lakuin ini buka takut aku di lukai orang jahat, kalian takut karena aku orang asing dan kalian takut aku berbuat hal mencurigakan, kan?! "

Menengok menatap wajah kesal Sakura.

Ada kilat geli di mata Indra.

Kedutan merambat di rahang Sakura lihat Indra malah mendengus menahan tawa, lihat itu, sudut bibir pria itu berkedut.

" Apa ada yang lucu?! " Geram Sakura.

Wajah kesal Sakura di tambah alis merah muda berkerut satu.

Indra sadar apa yang dia lakukan karena kesadarannya sendiri. Sakura terpengarah. Tangan Indra memegang sisi wajahnya, mengelus lembut pipinya, wajah anak sulung Haguromo juga begitu dekat.

Mata mereka saling bertubrukan.

" Kau jelek jadi tambah jelek karna muka cemberut ini. Lucu sekali."

Kedutan merambat di wajah Sakura. Rasa berdebar tadi hilang entah kemana di ganti jadi rasa berdebar karena marah.

" Heh. Kau pikir kau tampan tuan, kau sangat jauh lebih jelek, IN-DRA-SA-MA! πŸ’’Β  "

" Benarkah? Tapi menurutku tidak." Indra melayangkan senyum miring.

Dia langsung melompat mundur melihat Sakura mau memukulnya.

Gadis itu mau mukul lagi, tapi pukulan Sakura mendarat di tembok kayu belakang Indra.

Satu tetes keringat sebiji jagung turun dari pelipis Indra. Tidak menyangka, gadis ini mengerikan, tembok itu jadi berlubang dan di dalam lubang itu tertampang wajah pucat Ashura.

Hik?!

Aura mengerikan dan tatapan mengerikan Sakura.

" Saya memang gadis jelek, lalu, kenapa anda mau dekati saya yang jelek."

" Bu-Bukan begitu. Kau memang jelek kalau wajah ituβ€”"

" Suka - suka saya, ini wajah - wajah saya."

" Pergilah! Jangan mendekati saya lagi, permisi! " Dengan hentakan kaki tanda kalau dia tengah kesal, Sakura pergi dari sana.

Indra langsung menyusul.

" Indra-Nisan tidak mengerti perempuan." Menghembuskan nafas.

Ashura lalu pergi ke arah lain, dia tadi mau nemui orang - orang keluarga mereka tapi malah dapat kejadian mengejutkan.

Diam - diam Ashura membatin, dia tidak mau buat Sakura marah atau dia yang kena pukulannya nanti.

β€’β€’β€’β€’β€’β€’

Sakura masih kesal. Bisa - bisanya ada pria selain Sai mengatai dia jelek. πŸ’’πŸ’’πŸ’’πŸ’’Β  MEMANG DIA SEJELEK APA SIH?!!

Dari arah belakang, Indra menangkap penggelangan tangan Sakura membuat kakinya berhenti berjalan.

" Apa?! Mau ngatain saya jelek lagi?!" Berujar Sakura menatap tajam.

" Aku bukan bermaksud buruk mengatakan kau jelek. Tapi benar. Kau jelek kalau berwajah tadi.. " Indra membuang muka. " Ta-tapi tadi kau imut. Itu. Mengapa. Aku bilang. Kau jelek." Ujar Indra terpatah - patah.

Sakura bisa lihat cuping Indra memerah.

Apa dia malu?

Ah! Indra kan leluhur Uchiha. Dan Uchiha di kenal memiliki gengsi, jadi, bisa jadi Indra gengsi makanya dia tidak nunjukin kalau tengah malu.

" Belikan aku dango, nanti kumaafkan."

Menatap Sakura sama buang muka juga. Ada rasa lega lihat gadis ini tidak marah lagi.

" Hn. Aku belikan banyak. Ayo."

Sakura terpengarah oleh Indra yang tanpa basa - basi langsung menggandeng tangannya.

Dari atap rumah, Ashura sedang duduk dengan dua kaki di tekuk. Matanya lurus melihat Indra membawa pergi Sakura entah kemana.


β—†β—‡β—†β—‡β—†β—‡β—†β—‡Β  Β  Β  Β  Β  Β  Β  Β  β—†β—‡β—†β—‡β—†β—‡β—†β—‡


Naruto menatap cemas Sasuke menunduka wajah.

" Hei, Sasukeβ€”Hik!? "

Kedutan merambat di wajah Sasuke dan pelipis.

" Dia leluhur ku. Tapi aku tidak terima. Tatapan orang itu pada Sakura."

Naruto berusaha sedikit menjauh dari Sasuke mengeluarkan aura hitam.

Dari arah tangga, agak jauh dari Naruto dan Sasuke. Haguromo memerhatikan dengan tajam.

Naruto langsung menengok ke belakang. Mata biru dia memicing.

" Sasuke. Kita pergi dulu."

Sasuke menatap Naruto. Dia menatap arah mata Naruto berada. Ada chakra yang tidak asing.

" Hn "

Dengan kilat, keduanya menghilang.

" Dua pemuda itu. Apa. Orangnya Sakura." Gumam Haguromo.

β€’β€’β€’β€’β€’β€’

Sosok aneh yang waktu itu berbicara dengan Indra. Sedang mengintis dalam hutan. Hutan itu berada di pinggir jalan di lewati Indra dan Sakura.

Sosok itu melihat Indra bawa kotak dango, gadis itu juga merasa senang.

" Pengganggu "

Mata merah sharingan tome satu milik Indra melirik tajam arah hutan.

T. B. C

Mau berakhir IndraSaku atau SasuSaku? Ketik vote kalian dan komentarnya πŸ˜„

Sampai jumpa lagi πŸ‘‹πŸ§•

BαΊ‘n Δ‘ang đọc truyện trΓͺn: Truyen247.Pro