Bagian 11
Cast : Sakura.H || Indra.O ||
Genre : Romance
☰ ☱ ☲ ☳ ☴ ☵ ☶ ☷ ☴ ☵ ☶ ☷
Duduk di atas batu besar. Sasuke menundukan wajah. Ekspreksi dia tidak terlihat.
Kejadian tadi teriang di kepalanya.
Dari ucapannya sendiri.
" Kau ... Tinggal disini. Mungkin ini lebih baik."
Ucapan Sakura.
" Jika kau tidak bisa menerima perasaanku setidaknya kau bisa menerima perasaan tulusku sebagai sahabat di team7! -"
" Aku ingin hubungan kita bisa jadi teman! Tapi kau juga tidak menginginkannya, hiks kau hiks.. Jauh lebih membenciku hiks.. "
Ucapan Naruto.
" Hah! Kupikir Uchiha adalah jenius ternyata bodoh! Bagaimana kau tidak menggunakan otak kalau kata - katamu itu menghancurkan hati Sakura-chan, dasar teme sialan!"
" Aku mengatakan hal itu padamu agar kau sadar kalau perbuatan kau yang ingin mencari pria lain untuk menggantikanmu di samping Sakura-chan adalah kesalahan! Kesalahan yang bisa menghancurkan kau atau Sakura-chan, kenapa kau tidak mengerti sihh!! "
" Sekarang gimana?! Kalau Sakura-chan benar tidak mau kembali bagaimana?! "
Sasuke gigit bibir bawah cukup keras.
" Bukankah bagus. Sakura bisa bersama Indra Otsutsuki, dia pria yang pantas untuknya. Sakura tidak akan terluka lagi jika bersamaku."
" Dia bisa bahagia "
Bibir yang di gigit Sasuke berdarah.
" Lalu kau. Apa kau senang jika seperti ini."
" .... "
" Apa kau tidak terluka atau kehilangan jika kau kembali tidak bersama Sakura-chan. Kau tidak bisa melihatnya lagi di desa, apa kau tidak akan merasa kosong saat terbangun Sakura-chan benar - benar tidak bisa di lihat lagi olehmu."
Helaan nafas lirih keluar dari bibir Sasuke.
" Kau gadis menyebal_ " Sasuke mengatubkan bibir. " Kenapa kau tidak bisa lepas dariku. Tidak. Mungkin aku yang tidak bisa." Gumam Sasuke.
" ... Kau benar Naruto. Bagaimana nantinya aku membuka mata dan Sakura tidak ada di situ."
Bayangan Sakura berdiri menatap Sasuke, pudar seperti cahaya.
" Aku memang Uchiha bodoh."
Sasuke berdiri. " Bodoh dengan apa yang kulakukan." Ucap Sasuke.
' Kehilangan Klan, keluarga, dan seorang kakak yang kubanggakan '
' Aku tidak bisa lagi menerima kalau Sakura tidak bersamaku.'
' Tidak! '
Mata onyx itu berkaca kilau. Kenyakinan kalau pemilik mata tidak akan melepaskan sesuatu yang untuk kesekian kali.
Sasuke menghilang dari dalam kilat petir ungu.
◆◇◆◇◆◇◆◇ ◆◇◆◇◆◇◆◇
" Hokage-Sama. Ada sinyal dari Sasuke-san."
Kakashi sedang membaca gulungan mengangkat wajah. Dia langsung belari meninggalkan ninja yang memberi kabar tadi.
Di sebuah ruangan dengan beberapa alat yang sudah maju. Kakashi melihat beberapa ninja pendeksi chakra, bahkan ada klan Yamanaka, bekerja sesuai perintah dia kasih lima hari lalu.
Bola besar dengan di lapisi chakra biru. Muncul chakra ungu di dalam bola besar itu. Kakashi menatap serius bola besarnya.
Team Rockie angkatan Naruto, Tsunade, Shizune, Yamato, Iruka, ikut masuk memerhatikan bola chakra pendeksi. Bola ini bisa membantu mereka mencari keberadaan ninja Konoha jika mereka mendapatkan misi berbahaya.
Bola ini baru di buat dua tahun setelah perang shinobi. Bola yang dibuat menggunakan chakra hokage pendahulu dan hokage sekarang.
" Gimana gelombang yang kalian maksud?! " Tsunade sudah tidak sabaran. " Nona Tsunade. Gelombang ini mengarah ke abad sangat jauh." Jawab salah satu ninja menangani bola chakra ini.
" Abad yang sangat jauh? Kira - kira itu dimana, Kakashi-Senpai?" Tanya Yamato.
Wajah serius Kakashi menatap mereka yang menunggu kabar ketiga anggota Team7. " Itu ada di. Sejarah leluhur klan Otsutsuki."
" A-apa?!... " Tsunade tercengat.
Mereka semua shock. Jadi. Jangan bilang. Kalau Team7 sekarang ada di.. " Leluhur dari klan Uchiha dan Senju."
Indra Otsutsuki dan Ashura Otsutsuki.
" Kita harus bawa mereka kembali." Kakashi berbalik ke bola chakra. Dia memerintah. " Aku akan membuka gerbang dimensi, kalian beri sinyal agar Sasuke bisa mengerti."
" Nona Tsunade. Saya titip Konoha pada anda."
" Kau tenang saja Kakashi."
" Shikamaru, kau ikut denganku."
" Baik "
" Sejarah bisa berubah jika team7 melakukan kesalahan walau hanya sekecil saja." Gumam Kakashi masih bisa di dengar mereka.
" Memang apa yang bisa berubah?" Ujar Kiba.
" Jika mereka mengubah sejarah dulu, maka bisa jadi, hal yang ada disini, kita, perang shinobi kita alami, dan apa yang kita lakukan sekarang. Semua bisa berubah sesuai apa yang di ubah Team7 di masalalu." Jawab Shion dengan mode serius.
Kakashi menggepalkan kedua tangan. Dia mengaktifkan Mangekyou Sharing-an Kakashi aktif.
Tidak bisa.
Sejarah tidak bisa di ubah. Bisa saja Sasuke atau Naruto, ingin mengubah sejarah, mengingat Klan mereka punah karena kesalahpahaman dua kubu nenek moyang. Dan begitu banyak mereka kehilangan. Keinginan mengubah sejarah pasti ada didalam diri mereka. Tapi kalau sejarah dirubah. Apa mereka bisa menjamin kalau mengubah sejarah tidak berakibat buruk.
•••••••
Sasuke membuka mata. Dia merasakan gelombang chakra. Mencari kemana gelombang itu.
Saat menemukan titik. Sasuke mengaktifkan sharingan dan rinengan dia. Portal terbuka.
Menatap Kakashi dan Shikamaru. Portal kembali ketutup.
" Tidak kusangka kalian ada disini. Kenapa kau tidak membuka portal sendiri dan kembali, Sasuke." Ucap Kakashi. Memakai seragam ninja tanpa jubah Hokage dia.
" Aku melakukan kesalahan. Jadi akan sulit, nantinya." Gumam Sasuke masih bisa di dengar. " Kesalahan apa." Tanya Shikamaru penasaran.
Sasuke menatap datar dua orang di depannya. Dia menceritakan apa yang dia katakan kepada Sakura.
Shikamaru menanggapi dengan memijat batang hidung, Kakashi menatap kesal Sasuke. Sakura itu sudah Kakashi anggap seperti putrinya sendiri, seperti Tsunade menganggap Sakura. Mendengar penjelasan Sasuke tentu Kakashi marah. Siapa yang tidak marah kalau Sasuke mengucap kata yang secara tidak langsung Mengusir dan Tidak membutuhkan gadis itu.
" Aku akan memarahimu nanti Sasuke. Dimana Sakura." Ucap Kakashi.
" Sepertinya bersama Naruto."
" Apa itu pukulan dari Sakura? "
Kakashi menatap arah titik Shikamaru. Pipi Sasuke membiru sedikit membengkak.
Sasuke pegang pipinya. " Ini dari Naruto."
Kakashi dan Shikamaru sama - sama meringis. Naruto yang bersifat ceria, ceroboh, persis seperti Sakura, kalau dia marah akan sangat menakutkan.
" Apa Otsutsuki Indra dan Otsutsuki Ashura menyadari kehadiran kalian." Ucap Kakashi lagi.
" Tidak. Naruto bilang Indra sudah melihatnya, dan yang menyadari kami dari awal adalah Haguromo Otsutsuki sendiri. Ashura belum tahu." Jawab Sasuke.
" Ayo kita temui Sakura. Kau jangan ikut Sasuke. Dia mungkin masih sakit hati padamu." Ujar Shikamaru. Berjalan duluan yang di susul Kakashi.
Sasuke cuma menghela nafas pendek.
Shikamaru benar. Mungkin saja Sakura masih marah.
◆◇◆◇◆◇◆◇ ◆◇◆◇◆◇◆◇
Memadang Sakura yang duduk di kusen jendela sambil memadang keluar. Naruto bersandar dinding kayu samping Sakura tengah termangu. Naruto berkata.
" Kau tahukan Sasuke selalu berkata seperti itu karena gengsi. Dia mungkin tidak sengaja mengatakannya, Sakura-chan."
" Mana mungkin tidak sengaja Naruto." Melirik tajam Naruto langsung terperanjat. " Mata dan Ucapan dia serius. Kau pikir aku bodoh tidak mengetahuinya. Jangan membala Uchiha itu, Naruto. Pergi sana! " Seru Sakura bagian terakhir.
Naruto tidak menjawab atau berbicara lagi. Ia ikut duduk di kusen jendela yang masih kosong. Sama - sama melihat luar.
Keheningan. Sakura atau Naruto sama - sama tidak terusik dengan keheningan ini. Malahan merasa nyaman, dengan ini pikiran mereka sedikit ringan walau tidak semua.
" Naruto. Bagaimana. Aku tetap disini, tinggal bersama Indra dan Ashura, seperti yang Sasuke katakan."
" Sakura-chan?! " Naruto menatap kaget Sakura.
" Lagipula Sasuke tidak pernah menyukaiku, dia bahkan tidak suka aku menjadi temannya. Tapi disini. Indra menghargaiku. Dan sepertinya dia tidak terusik dengan keberadaanku, berbeda dengan seseorang."
" Jangan katakan itu Sakura-chan. Kau tahu Sasuke kayak gimana, aku yakin dia tidak serius mengatakan itu."
" Aku capek Naruto. Aku yakin kalau Sasuke serius mengatakan itu, jika tidak, dia kenapa terus saja berkata seakan ingin mengusir ku."
Naruto tidak menjawab. Karena kata - kata Sakura tidaklah salah.
" Mungkin saja ini juga menjadi yang terbaik untukmu dan Sasuke." Naruto mengkerutkan alis. " Menjadi terbaik apa Sakura-chan? " Sakura tersenyum menatap Naruto yang menatap dia bertanya. " Klan Uchiha dan Klan Uzumaki tidak akan punah. Mereka tetap masih ada."
Mata biru Naruto membola menggelap juga. Shock dengar apa yang Sakura katakan.
Memang benar. Yang Sakura katakan benar. Jika masalalu bisa di ubah, maka apa yang terjadi dimasa mereka tidak pernah terjadi. Seperti perang shinobi, kematian orangtua Shikamaru, Ino, Choiji, Jiraiya, orangtuanya, Itachi dan Klan mereka.
Naruto langsung tersadar.
" Sakura—! "
" Aku akan membuat Indra Otsutsuki menyukaiku. Jika Indra sudah menyukaiku, aku akan mengubah sejarah, dengan itu, mungkin saja semua akan berubah. Klan Uchiha, Uzumaki, Senju, Hatake."
" Aku juga cukup dekat dengan Indra dan Ashura. Mereka juga tidak benci jika aku bersama mereka."
Sakura tersenyum dengan semu pink di pipi.
" Mungkin aku bisa bahagia jika menikah dengan Indra-kun. Dengan itu perasaan ku pada Sasuke bisa hilang."
Sakura tidak tahu. Kalau Kakashi dan Shikamaru bersembunyi.
Shikamaru dan Kakashi melirik kebelakang mereka.
Sasuke dengan mata membola dan wajah tak percaya, menatap lurus Sakura dan Naruto. Tidak. Lebih tepat gadis itu.
Kakashi menatap kasihan Sasuke.
T. B. C
Makin seruuu kan 🤭 penasaran kan apa yang terjadi?
Kalau gitu tekan vote kalian dan kasih komentarnya biar aku nulisnya semangat 😁
Sampai jumpa lagi 👋🏼🧕
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro