Bagian 10
Cast : Sakura.H || Indra.O ||
Genre : Romance
โฐ โฑ โฒ โณ โด โต โถ โท โด โต โถ โท
Taman yang waktu itu di ajak Indra. Di bawah pohon yang sama juga, Sasuke berdiri di situ.
" Sasuke-kun "
Sasuke diam memadang lurus Sakura sedang berjalan ke sini.
Melihat diri Sakura. Dia sudah berubah. Batin Sasuke. Ia tidak tahu, entah sejak kapan Sakura bukan Sakura remaja. Dia sudah menjadi wanita dewasa kadang masih bersikap emosi, dan wajahnya.
Wajah bulat, mata hijau bulat, rambut merah muda sepunggung seharusnya sebahu.
Rekannya di team7 yang dulu dia tinggalin di bangku depan gerbang desa yang dulu hampir dia bunuh sebanyak dua kali. Gadis ini, semakin cantik.
Apa kau pantas untuk dia?
Kata itu. Kata yang muncul dari nuraninya.
Benar
Apa Ia pantas untuk Sakura setelah apa yang dia perbuat.
" Ada apa Sasuke-kun?" Ucap Sakura. Berdiri di depan Sasuke dengan jarak empat langkah.
Sasuke membuka mulut.
Katakan kalau kau ingin dia bahagia. Dia bisa bersama pria yang lebih pantas.
" Sakura... "
" Hmm? "
" Jangan mengharapkanku. Aku tidak bisa bersamamu."
Ekspresi syok Sakura tidak dia tutupi, Ia menatap Sasuke yang menatap datar dengan mata hitam dia.
" Kau ... Tinggal disini. Mungkin ini lebih baik." Gumam Sasuke tapi Sakura masih bisa mendengar ucapan pelan si Uchiha terakhir.
Sakura menggepalkan kedua tangan kuat. Ada urat muncul di tangan gadis ini.
Menggulum bibir kuat.
Sasuke menatap badan Sakura mulai begemataran.
Sasuke ingin menyentuh bahu Sakura, tetapi...
" Apa aku tidak berguna untuk Team7 sampai kau mengatakan kalau aku lebih baik tinggal disini."
Tangan berhenti di udara.
" Sakura aku-"
" Kau tahu tidak arti dari ucapanmu itu."
Tidak ada jawaban.
" Artinya sama saja " Kau tinggal saja di sini, itu lebih baik karena aku tidak membutuhkanmu di team7 atau di konoha " Kau tau artinya kan!? "
Sasuke terperanjat dengar bentakan Sakura.
Baru kali ini dan baru pertama kali ini Sakura membentak dia.
" Jika kau tidak bisa menerima perasaanku setidaknya kau bisa menerima perasaan tulusku sebagai sahabat di team7! -"
Sasuke terdiam, mata dia membola lihat bola mata hijau Sakura penuh liquing bening yang sudah tumpah.
" Aku ingin hubungan kita bisa jadi teman! Tapi kau juga tidak menginginkannya, hiks kau hiks.. Jauh lebih membenciku hiks.. "
" Pergi dari sini Uchiha sialan!"
Sakura belari meninggalkan Sasuke diam mematung.
" Aku ingin hubungan kita bisa jadi teman! "
Kenapa dia merasa sakit kalau Sakura sempat berpikir mempuyai hubungan dengannya sebagai teman.
" Kau hiks.. Jauh lebih membenciku hiks.. "
Tidak. Dia tidak membenci Sakura. Kata - kata Sakura ini meremukan perasaannya.
Dia tidak membenci gadis ini.
Sakura menubruk Naruto yang memanggil namanya tapi tidak di tanggapi.
Tangan berkulit tan menarik kerah jubah Sasuke.
Sasuke memadang bola mata biru Naruto yang memancarkan kemarahan.
" Apa yang kau perbuat lagi sampai Sakura-chan menangis." Ucap Naruto terdengar dia memerintahkan Sasuke untuk cepat menjawab.
" Aku mengatakan kalau Ia jangan mengharapkanku karena aku tidak bisa bersamanya. Aku juga mengatakan kalau lebih baik dia tinggal di sini, mungkin ini lebih baik." Jawab Sasuke.
Bugh
Sasuke terpental agak jauh karena Naruto memukulnya dengan kekuatan penuh dia.
Wajah Sasuke membengkak biru, Ia meringis. Naruto sudah di depan Sasuke, menarik kembali kerah jubah Sasuke.
" Itu pukulan yang tidak sempat Sakura-chan layangkan tadi saking kecewanya dia. Kau ini benar - benar bodoh yah!!? "
" Hah! Kupikir Uchiha adalah jenius ternyata bodoh! Bagaimana kau tidak menggunakan otak kalau kata - katamu itu menghancurkan hati Sakura-chan, dasar teme sialan!"
Naruto meluapkan emosi dia. Berteriak memaki dan mengatainya bodoh.
" Aku mengatakan hal itu padamu agar kau sadar kalau perbuatan kau yang ingin mencari pria lain untuk menggantikanmu di samping Sakura-chan adalah kesalahan! Kesalahan yang bisa menghancurkan kau atau Sakura-chan, kenapa kau tidak mengerti sihh!! "
Naruto menghempaskan cengkraman dia. Mengacak rambut geram.
" Sekarang gimana?! Kalau Sakura-chan benar tidak mau kembali bagaimana?! "
Sasuke membuang muka ke samping.
" Bukankah bagus. Sakura bisa bersama Indra Otsutsuki, dia pria yang pantas untuknya. Sakura tidak akan terluka lagi jika bersamaku."
" Dia bisa bahagia "
Naruto menatap tak percaya dengan apa yang dia dengar. Uzumaki terakhir ini mendengus sejadi - jadinya.
" Lalu kau. Apa kau senang jika seperti ini."
" .... "
" Apa kau tidak terluka atau kehilangan jika kau kembali tidak bersama Sakura-chan. Kau tidak bisa melihatnya lagi di desa, apa kau tidak akan merasa kosong saat terbangun Sakura-chan benar - benar tidak bisa di lihat lagi olehmu."
Sasuke diam saja.
Kediaman Sasuke benar - benar membuat kepala Naruto penat.
Tidak bisa diam menunggu mendengar jawaban Sasuke entah kapan. Naruto pergi dari sana menyusul Sakura yang pasti masuk kerumah Haguromo Otsutsuki.
Naruto tidak akan membiarkan Team7 berakhir seperti ini.
Setelah sekian lama Team7 kembali bersatu setelah melalui kebencian yang di buat oleh pendahulu mereka.
Sekarang Sasuke mau merenggangkan jarak Team7 yang akan menjadi jarak yang lebih jauh dari sebelumnya.
" Kalau tidak bisa Terima perasaanmu, seharusnya kau bilang agar menjadi rekan team7 saja, buka menyuruh dia pergi."
" Baka Sasuke! " Ucap Naruto kesal.
โขโขโขโข
Dia menanggil nama Sakura tapi gadis itu tidak menggubris.
Mengulurkan tangan ingin menahan Sakura, tangan lain menahan penggelangan tangan Naruto yang mau megang tangan Sakura.
Badan Naruto terkaku.
Dia memadang sosok Indra yang merengkuh Sakura kedalam pelukan dengan satu tangannya yang lain. Sakura juga sama syok dengan Naruto.
Bukankah Indra harusnya menjalankan misi?
Lalu kenapa ... Dia ada di sini!?
" Siapa Kau " Suara bernada dingin. " Apa yang kau lakukan disini." Mata sharingan yang aktif, berbahaya. " Kau membuat Sakura menangis, hn." Cengkraman pada pergelangan tangan Naruto menguat.
Naruto meringis.
Dalam hati Naruto menangis dengan hawa Indra keluarkan.
Sakura khawatir. Ia memeluk lengan Indra. " Indra-kun, kumohon lepaskan Naruto. Bukan dia yang membuatku menangis. Aku mohon, lepaskan hiks Naruto." Isakan Sakura kembali keluar.
Melirik Sakura malah menangis lagi. Indra melepaskan Naruto.
Naruto melihat pergelangan tangan dia. Warna biru hitam, Naruto membantin kalau untung tangan dia tidak patah.
Memegang tangan pemuda pemilik Kyuubi. " Maaf Naruto, kau jadi terluka." Ucap Sakura merasa bersalah.
Naruto menggeleng. " U'umm, ini bukan salah Sakura-chan. Tadi aku mau mencenggah kau pergi, aku mau membicarakan masalah tadi. Sakura-chan... "
" Sudahlah Naruto. Itu keputusan dia sendiri. Aku mau sendiri, biarkan aku sendiri."
" Ini salep. Oleskan ini ke tanganmu."
Sebelum pergi Sakura memberi salep untuk menyembuhkan lebab di tangan Naruto. Menatap Sakura pergi di temani Indra.
Helaan nafas berat keluar dari bibir Naruto.
" Sasuke No Baka. Kau akan menyesal nanti. Indra-san. Bisa mengambil posisimu."
โโโโโโโโย ย ย ย ย โโโโโโโโ
Indra melirik Sakura yang hanya duduk diam di tatami belakang rumah mereka.
Tanpa berbicara Indra membawa Sakura kedalam rangkulan dia. Menepuk lembut, badan gadis ini bergetar dan tak lama terdengar isakan - isakan kecil terendam di dada Indra di lapisi Kimono.
Selama lima menit. Sakura sudah berhenti menangis.
Mengelap pipinya yang basah. Dengan mata sembab Sakura menatap Indra masih setia di sini. " Kenapa Indra-kun bisa di sini. Bukankah sedang menjalankan misi."
" Aku merasa tidak enak. Jadi aku membuat bunshin untuk menjagamu disini, ternyata dugaanku tidak salah."
Sakura tersenyum. " Terimakasih sudah mencemaskanku."
" Kenapa tadi menangis."
" ... Hanya pertengkaran kecil dengan teman dari desa tempat aku di lahirkan."
Sesaat Indra tegang. Dia kembali melemaskan tubuh.
" Jangan menangis lagi." Tangannya mengelus pipi Sakura. " Entah kenapa aku ingin memukul orang yang membuatmu menangis." Ucap Indra. Omongan Indra bukan main - main.
Lihat mata dia terlihat kesal sekali.
Sakura memadangi Indra. Dia tersenyum tipis.
" Jangan lakukan itu. Orang itu temanku, aku akan marah kalau Indra-kun benar - benar melakukannya." Ucap Sakura dengan nada marah ( bercanda)
Indra menanggapi kekesalan Sakura yang main - main dengan serius.
" Tidak. Aku tidak akan melakukannya. Aku juga tidak tahu siapa orang itu." Bernada panik.
Sakura tertawa.
Indra menatap aneh Sakura. Tadi menangis, sekarang tertawa.
" Aku senang ternyata masih ada pemuda berwajah datar perhatian padaku." Ujar Sakura.
" Indra-kun." Sakura memeluk badan Indra. " Terimakasih." Bergumam dalam dada Indra.
Indra agak canggung saat mau membalas pelukan Sakura. Dia mau balas memeluk tetapi Sakura sudah menarik diri duluan. Kedua tangan Indra yang mengambang di udara di turunkan kembali.
Berdeham meredakan kecanggunan tadi.
" Aku tidak bisa lama. Aku juga akan menyelesaikan misi dengan cepat. Jangan menangis lagi."
" Iya, aku tidak menangis lagi. Indra-kun jangan buru - buru menyelesaikan misi."
" Hn. Istirahatlah."
" Iya! Terimakasih."
Indra ingin melakukan sesuatu tetapi Ia ragu. Namun akhirnya dia lakukan walau awalnya ragu.
Membukukan kecil badannya. Mencium pipi kanan Sakura.
Sakura diam.
Indra sudah menghilang jadi kumpulan asap.
Memegang pipi yang di cium Indra tadi. Wajah Sakura memanas.
Suara jangkrik menghiasi malam menjadi tema indah untuk kejadian tadi.
T. B. C
Xixixixi gimana Sasuke? Masih mau cuekin Sakura? ๐
Aku ngambil dari novel asli SasuSaku, aku tidak tahu hasilnya bagus enggak, semoga bagus sesuai ๐
Jangan lupa vote dan komentar sebanyak kalian biar lebih semangatnya aku, habis baca wajib kasih vote yah ๐
Pemberitahuan : Dia akun pertamaku keristina199 akan ada cerita tentang khusus GaaSaku, alias Gaara Sakura. Covernya ada di bawah ini โฌ
Bakal rilis tanggal 15 Januari nanti, sempetin baca yah ๐
Judul versi Indonesia : Kau Gadis nakal cinta pertama Monsters.
Dah dah ๐๐ง
Bแบกn ฤang ฤแปc truyแปn trรชn: Truyen247.Pro