III
"Tenryou Commission, aku menantangmu untuk duel bersamaku"
semenjak [name] pulang ke pusat Tenryou Commission, kakaknya, Kujou Sara, anak ketiga klan Kujou yang bertanggung jawab di bidang peperangan dan perlindungan, sangat bahagia karena adik tercintanya bisa melaksanakan tugas Tenryou bersama-sama.
belakangan ini, semenjak vision hunt decree dimulai, banyak sekali orang yang menantang Tenryou Commission untuk membubarkan vision hunt decree; saking banyaknya, Tenryou Commission tidak meladeni semua tantangan tersebut; hanya yang memiliki tekat yang kuat lah yang bisa menantang klan Kujou tersebut.
matahari bersinar terang, surat-surat komplain rakyat menumpuk, permintaan tantangan terus berdatangan, dan suara millelith yang sedang latihan terdengar samar-samar. ini adalah keseharian yang biasa bagi Kujou Sara, tetapi dengan adanya [name], ia merasa lebih lega.
"jadi, apa rencanamu untuk hari ini?" tanya Kujou sara.
"ah tiadak banyak. sepertinya aku akan membantumu seharian, tidak mungkin aku berada di rumah seharian" balas [name].
Kujou Sara tertawa kecil. benar juga, apa yang ia harapkan dari adiknya yang hanya ahli dalam hal makan dan tidur ini?
"TENRYOU COMMISSION, AKU MENANTANGMU UNTUK BERDUEL BERSAMAMU"
suara teriakan tersebut memecahkan kesunyian pagi itu. terdapat laki-laki dewasa rambut pirang yang memasang ekspresi penuh amarah dan mata yang membara seperti percikan petir di wajahnya.
"dimana penjaga?" ucap Kujou Sara kebingungan. tempat itu tidak bisa dimasuki seenaknya, seharusnya ada penjaga yang tidak membiarkannya masuk.
"kau mendengarku atau tidak? bisa-bisanya kau masih bisa bersantai disaat orang lain sedang berteriak minta tolong, benar-benar memuakkan" lanjut laki-laki tersebut.
"MAAFKAN KITA NYONYA KUJOU SARA, KOTA SUDAH LENGAH" ucap penjaga yang tiba-tiba muncul dengan nada panik. para penjaga pun memegang kedua tangan lelaki tersebut dan berusaha membawanya keluar.
"walaupun aku mati di tangan millelith ini sekarang, akan kupastikan tekadku akan menghantuimu setiap malam, Kujou Sara" ucap lelaki tersebut tanpa adanya perlawanan.
"hmm, menarik" gumam Kujou Sara.
"berhenti, lepaskan dia" perintah Kujou Sara kepada para penjaga tersebut.
para penjaga kaget, tak biasanya seorang Kujou Sara berbaik hati melepaskan penyelinap sepertinya. bahkan jika kau tidak beruntung, bisa saja kau dieksekusi.
"permintaanmu diterima, tapi kau harus memenuhi suatu syarat" ucap Kujou Sara dengan suara yang tegas.
"saya akan melakukan apapun selama itu memungkinkan bagi saya untuk memenuhinya" balas lelaki tersebut.
"aku saja belum mengatakan apa syaratnya, apakah menurutmu kau itu tidak terlalu gegabah?" ucap Kujou Sara.
"tidak nyonya, saya yakin kepada anda, karena Kujou Sara adalah orang yang masih memiliki rasa kemanusiaan" balasnya.
Kujou Sara pun tersenyum, ia terlihat cukup puas dengan jawaban yang lelaki berambut pirang tersebut berikan.
"baiklah kalau begitu, aku mendengarkan permintaanmu, dengan syarat adikku, Kujou [name] yang akan melawanmu" ucap Kujou Sara.
"HAH, MAKSUDNYA??" teriak [name] spontan.
"apa kau tidak menyadarinya [name]? orang ini memiliki tekat yang kuat, sudah kewajiban kita untuk mendengarnya. lagipula, aku yakin kemampuan pedangmu tidak menurun sedikitpun" balas Kujou Sara.
[name] kehabisan kata, ia tidak bisa menggunakan alasan lain karena kakaknya tahu persis ia tidak akan melakukan apapun minggu ini, ataupun minggu-minggu selanjutnya. dengan berat hati, [name] menerima perintah kakaknya.
"baiklah kalau begitu. saya, Tomo, menantang anda, Kujou [name] untuk berduel dengan mempertaruhkan nyawa saya" ucap lelaki pirang yang tidak lain adalah Tomo.
"tantangan diterima" balas [name].
Kujou Sara menatap [name] dengan wajah senang.
"baiklah, duel akan berlangsung pada pagi di akhir pekan, persiapan dirimu dan datang tepat waktu, atau sama saja menghadapi kekalahan" ucap Kujou Sara.
"Tomo ya? teman? nama yang aneh" gumam [name].
"yah, semoga saja tidak ada hal yang buruk terjadi" lanjutnya.
[name] bergegas latihan di halaman belakang. tidak banyak yang dapat ia khawatirkan, toh seharusnya tidak ada hal buruk yang terjadi kan? [name] tidak begitu menyukai vision hunt decree, jadi jika ia kalah pun seharusnya ia tidak begitu peduli, tetapi kenapa ia malah merasa cemas?
・༓☾ ❊ ☽༓・
setelah mengantarkan Tomo ke ibukota Inazuma dan berpisah arah dengannya tanpa alasan yang jelas, Kazuha merasa sedikit lelah dan berniat untuk tinggal di kota untuk sementara waktu, setidaknya sampai Tomo kembali. toh ia sudah lama tidak memakan dango yang enak, kapan lagi kan?
Kazuha pun berjalan mengelilingi kota, tiba-tiba terdengar para rakyat Inazuma sedang membicarakan suatu topik menarik. Kazuha tentu saja tidak tertarik dengan berita seperti itu, tetapi suaranya terlalu keras untuk tidak terdengar.
"apa kau mendengarnya? katanya ada yang menantang Tenryou Commission bertaruhan nyawa besok akhir pekan, kalau tidak salah namanya Tomo" ucap salah satu pejalan kaki yang melintas.
Kazuha terkejut mendengarnya, pantas saja Tomo melarangnya untuk ikut dengannya. Kazuha bimbang, haruskah ia membantu temannya? ia sedang menyamar, jika ada yang mengetahuinya, itu akan membawa reputasi yang lebih buruk lagi.
"astaga, apakah benar? nama yang aneh ya Tomo" balasnya.
"dan kamu tahu apa yang lebih mengejutkan? katanya permintaannya diterima oleh anak keempat klan Kujou" lanjut mereka.
mata Kazuha terbelalak dan hampir saja tersedak. apa? [name]? [name] yang sama yang selalu menolak untuk melakukan hal hal berat? untuk apa ia melakukannya? jika ia tahu bahwa Tomo adalah temanku-
"gawat, gawat sekali, gawat pangkat lima" gumam Kazuha berulang-ulang.
"persetan dengan reputasi, aku akan menyelamatkannya" lanjutnya.
・༓☾ ❊ ☽༓・
pagi itu adalah pagi yang cerah, jika bukan karena tantangan tersebut, pasti ekspresi [name] tidak akan se-murung itu.
"hey, gembiralah, kalau murung begitu nanti kau bisa kalah lho" ucap Kujou Sara.
[name] hanya bisa tersenyum tipis, ia terlalu kesal untuk tersenyum tulus hari ini.
"aku sudah tiba" ucap Tomo yang tiba-tiba muncul entah dari mana.
"ah bagus, aku baru saja akan memutus millelith untuk mencarimu" balas Kujou Sara.
"kau siap [name]?" lanjutnya.
"ya" balas [name] singkat.
"baiklah, silahkan dimulai" ucap Kujou Sara.
[name] dan Tomo memasuki arena, untung saja tempat tersebut masuk properti pribadi, jadi tidak banyak orang yang bisa melihatnya.
[name] pun mengambil serangan pertama, Tomo menghindari serangan tersebut dengan teknik yang unik; ya, teknik menghindar klan Kaedehara.
tekat Tomo semakin membara, tetapi tidak dengan [name]. [name] memikirkan beribu skenario yang terjadi dan bingung haruskah ia berharap lebih atau malah menolak kemungkinan itu mentah-mentah? apakah kedatangan Tomo merupakan perintah dan rencana dari Kazuha? jika iya, apa yang sebenarnya sedang ia rencanakan?
selagi [name] lengah, Tomo berusaha mendekat kearah [name] dan berusaha menyerang titik-titik lemahnya. namun sebelum Tomo sempat melakukan hal itu,
pats
seorang pemuda beranjak dewasa berambut putih dengan sedikit sentuhan merah melompati pagar tinggi Tenryou headquarters.
banyak sekali pemuda semi dewasa yang memiliki rambut putih di Inazuma, tetapi ketika melihat mata merah bercahayanya, [name] langsung menyadarinya, tentu saja itu Kazuha.
belum sempat Tomo menyadari keberadaan Kazuha, Kazuha langsung menariknya keluar dari headquarters dan pergi ke hutan terdekat.
inilah ketakutan terbesar [name], bahwa dugaannya benar.
to be continued......
____________________________
author's note
BINGUNG BANGET NULIS+BAGINYA GMN 😔😔
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro