Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

♡◌‧ two

Hanamaki Takahiro.

Lelaki yang ternyata merupakan kakak kelasnya, telah memikat hatinya. Bercerita pada sahabat baik, gadis itu tak percaya apa yang dikatakannya.

Kichida Aya, sahabat yang telah bersama dengannya sejak sekolah menengah pertama.

"He?~ (Name)-chan sudah besar ya sekarang. Sudah tahu yang namanya cinta-cintaan."

Wajah gadis itu memerah malu.

"Apa sih! Aya-chan jangan bilang begitu! Cinta apanya!"

Aya tertawa kencang.

"(Name)-chan, saat melihatnya, apa kau merasakan sesuatu yang aneh?"

(Name) mengerutkan kening tak paham.

"Aneh?"

Aya mengangguk semangat disertai kikikkan geli.

"Semacam ... ah! Hatimu berdebar, kau merasa senang, ingin selalu bersamanya, ingin selalu di dekatnya, lalu ... Ah! Kau ingin dia menjadi milikmu ... mungkin?"

Wajah (Name) memerah sempurna.

"M-milikku?!"

Aya tertawa kencang.

"Kau tak pernah jatuh cinta ya?"

(Name) menunduk. Malu mengakui bahwa ini memang—

"Ah ... ini pertama kalinya bagimu ya?"

—cinta pertamanya.

"Iya ... "

"Ahaha~ (Name)-chan, aku serius loh. Hanamaki-senpai itu lumayan dekat denganku,"

"Ah? Aya-chan manager klub voli ya?"

Aya mengangguk.

"Dia itu menyebalkan," ujar Aya. Gadis itu tersenyum jahil seraya sedikit menyenggol lengan kawannya.

"Iyakah?"

Aya mengulas senyum lebar lalu memeluk sahabatnya.

"Sukses ya (Name)-chan! Aku harus kembali ke gym!"

"Ah! Semangat Aya-chan!"

Aya tertawa kencang. Gadis bersurai coklat itu mengangguk.

"Iya, baiklah. Kau juga semangat! Matta ne!"

Sore itu, kejadian sial menimpanya. Buku yang ia butuhkan untuk belajar hari ini tertinggal di loker. Berlari secepat mungkin, misinya selesai.

Memeluk buku, gadis itu berjalan seorang diri di lorong sekolah. Suara decitan sepatu serta bisingnya teriakkan yang bersahutan kini memasuki indra pendengaran. Menoleh ke arah kiri, pintu gym yang sedikit terbuka menarik perhatiannya.

"Nice Makki! Yosh, kita istirahat dulu~!"

"Makki?" batinnya bertanya. Antara malu, gugup serta penasaran, gadis itu melangkah maju. Bersembunyi dibalik dinding, kepalanya sedikit menyembul.

Pemandangan macam apa ini?

Pemuda dengan surai coklat merah muda itu mengelap peluh yang mengalir dengan kerahnya. Baju yang terangkat memamerkan otot perutnya. Dihiasi keringat, kini jakunnya naik turun bersamaan dengan air yang tertelan menarik atensinya.

Pemuda lain menghampiri. Rambut hitam serta wajah malasnya. Siapa lagi kalau bukan Matsukawa Issei?

Keduanya sedikit berbincang. Hingga diakhir, senyum tipis itu kembali terlihat.

"Aku ... menyukainya?"

Oh ralat. Mungkin ini adalah hari keberuntungannya.

Omake

Issei menghampiri sobat karibnya. Tepukan dipundak ia berikan sebagai sapaan.

"Hanamaki, ada yang mengawasimu dari pintu loh."

Takahiro mengulas senyum tipis seraya sedikit menunduk.

"Aku ... tahu kok."

mungkin, benar jika aku menyukainya


27 Desember 2020

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro