Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

MY POSESIF BROTHER ; 20

" San Oppa!!! " Jerit Haein dari tingkat atas seraya menuruni tangga.

" Oppa kat dapur! " Balas San juga dengan jeritan. Haein pantas menuju ke dapur.

" Oppa " Haein mendekati San yang tengah sibuk memasak.

" Ya sayang " Lembut San membalas sambil tangannya sesekali mengacau lauk yang di masak nya.

" Haein nak minta izin keluar kejap boleh? " Izin Haein. San melihat kearah adiknya dingin.

" Nak pergi mana " Tanya San.

" Pergi SevenE " Balas Haein dengan sengihan.

" Buat apa " Tanya San lagi.

" Haein nak beli jajan sikit " -Haein

" No, takda jajan-jajan, tak sihat " Larang San lalu kembali membuat kerjanya yang terbantut tadi.

" Alaaa boleh lah, sekali ni je " Rayu Haein sambil menarik-narik baju t yang dikenakan oleh abangnya.

" Oppa kata tak boleh, tak boleh "

" Perut Haein tengah sakit kan, tak payah makan yang bukan-bukan " Sambung San.

" Bukan-bukan dari mana? Bukannya Haein nak makan kayu pun " Haein kembali menarik-narik baju abangnya.

" Haein "

" Oppa " Haein melepaskan tangan nya.

" Dah jom lunch, makanan dah siap ni " ujar San sambil mengangkat kuali ke tepi. Lauk yang baru masak itu dipindahkan ke piring.

" Haein tak lapar "

" Haein tak hargai usaha dan masakan oppa? " San berhenti membuat kerja. Mendengar perkataan itu keluar dari mulut San, pantas Haein menggeleng

" Tak, Bukan macam tu, tapi lepas makan ni hantar Haein ok? " -Haein

" Tak janji " San kembali mengangkat piring yang berisikan lauk ke meja.

" Ish oppa ni, Haein keluar sorang-sorang lah! " Haein mula mengatur langkah untuk pergi dari dapur

" Hah, kalau berani pergilah " Terus terhenti langkahnya.

" Oppa... " Suaranya meleret, dia berpusing semula memandang San yang sudah duduk di meja makan dengan lauk yang sudah terhidang di meja.

" yelah, nanti oppa hantar, sekarang Haein makan " Ujar San dengan nada malas.

" Ok! " Laju Haein berjalan kearah meja makan lalu duduk.

" Habiskan, kalau ta- "

" Ya ya " potong Haein lalu menyuapi makanan kedalam mulutnya. Matanya terfokus kearah Yeosang yang tengah berjalan kearah mereka. Makanan ditelan sebelum dia bersuara

" Oppa, oppa dari mana, dari tadi menghilang pastu tiba-tiba muncul, dari mana? " Tanya Haein, pandangan penuh tanda tanya dilemparkan kearah Yeosang.

" Oppa ada je lah, dari tadi tak keluar mansion pun " Balas Yeosang seraya duduk disebelah Haein.

" Yeke? Haein dah cari dah tadi, tak jumpa pulak " Haein kembali makan. Yeosang hanya membalas dengan senyuman.

" Makan lah sayur tu, jangan makan daging tu je " San bersuara selepas dari tadi memerhati Haein yang asyik mengasingkan sayur dan daging.

" Tak nak, pahit " dia menggeleng laju.

" Macam makan rumput " Sambung Haein sambil memandang Sayur dihadapan nya dengan pandangan jijik.

" Haein dah pernah makan rumput? " Yeosang memandangi adiknya dengan kening ternaik.

" Tak, hehe " laju dia membalas, sengihan dilemparkan nya.

" Belum try lagi kenapa komen tak sedap " Ujar Yeosang seraya menggelengkan kepala

" Dari look dia je dah boleh tahu tak sedap " Haein mengeluh, dah tahu dia tak suka sayur, kenapa asyik masakkan sayur

" Try dulu " arah Yeosang dan disambut dengan anggukan oleh San

" Makan, kalau ta- "

" Hish! Asyik ancam haein je dari tadi " dia mendengus geram, kaki dihentam kesal dengan San yang asyik mengancam nya.

" Habistu jangan bebal sangat, makan " Arah San lalu menolak bekas sayur dekat Haein. Haein akur lalu makan dengan penuh keterpaksaan.

.
Skip
.

"Sayang, oppa pergi office tau, tiba-tiba pula ada meeting " Ujar Yeosang lalu berdiri dari kerusi. Haein mengangguk. Kepala adiknya dicium sebelum dia berlalu pergi.

" Oppa jom! " Ajak Haein dengan riangnya.

" Lah? Tak kenyang lagi ke? " Tanya San dengan muka malasnya. Haein pantas menggeleng.

" Kalau macam tu makan jelah lagi, Tak payah jajan, boleh? " Sambung San

" Taknak! Jom lah oppa! " San menghela nafas panjang sebelum bangun dari duduknya.

" Hmm, dah jom " Haein yang kegirangan berlari kecil keluar dari mansion lalu masuk ke kereta manakala San hanya berjalan dibelakang dengan malasnya.

.
.
.
SevenE

" Ingat! Jangan banyak-banyak, tak boleh pedas ataupun manis berlebih "

" No coklat "

" And no ice cream " Larang San

" Dah tu haein nak beli apa? " Haein memandang San tak percaya dengan yang baru didengar nya.

" Anything, yang penting bukan oppa sebut tadi "

Haein berdecit geram, nafas dihembus untuk tetap tenang, nak marah pun tak boleh, silap-silap nanti dia balik tak beli apa-apa

" Coklat satu, satu je, boleh eh " Rayu Haein. San memandang nya datar.

" Please, ok oppa, satuuu je " rayu nya, tidak lupa juga memasang muka secomel-comelnya.

" Satu? " San mula termakan rayuan

Dengan pantas Haein mengangguk

" hm ok, satu je, pergi ambil "

" Yesss! Thanks oppa! " Haein lalu berlari kecil mendapatkan coklat. Manakala San hanya mengikuti.

" Oppa tak nak beli apa-apa? " Tanya Haein selepas mendapatkan coklat yang di mahukan nya. San menggeleng

" Dah? " Tanya San. Haein mengangguk tanda urusannya telahpun selesai.

Tiba-tiba telinganya menangkap suara seseorang tengah menyeru namanya. Kepalanya berpusing mencari dari mana datang suara tersebut.

" Eh Yujin, kau buat apa kat sini " Tanya Haein agak terkejut

" Belanja lah buat apa lagi, kau tengok aku tengah berenang ka sekarang ni " Balas Yujin.

" Tak, hehe " Haein ketawa kecil.

" Eh, hi oppa " cepat-cepat dia membungkuk selepas menyedari lelaki di belakang Haein. Tangannya menggenggam kuat bakul belanja nya, takut melihat air muka San. Mungkin dia sudah keterlaluan?

" Sorang? " Tanya San datar

" Haah, sorang je " Balas Yujin dengan senyuman kekok.

" Kau beli apa " cepat-cepat Yujin melempar pertanyaan kepada Haein.

" Beli nii " Balas Haein gembira sambil menunjukkan tangannya yang menggenggam sebatang coklat.

" Coklat? " Haein mengangguk.

" Oh ya, asal tak masuk sekolah tadi? " Tanya Yujin lagi.

" Perut aku sakit hehe " Balas Haein.

" Sakit kenapa? Kau ok tak? " Tanya Yujin risau. Dipandang Haein atas bawah, yalah, dia nampak pucat saja.

" Lek, aku ok, tamu bulanan punya pasal " Yujin mengangguk faham.

" Kau dah habis belanja? " Giliran Haein pula bertanya. Yujin mengangguk

" Dah, ni nak bayar lah ni "

" Jomlah sama-sama " Ajak Haein, sekali lagi Yujin mengangguk lalu berjalan dengan bergandengan tangan dengan Haein menuju kaunter pembayaran.

" Kau beli apa je " Tanya Haein ingin tahu, tangan nya menyentuh keranjang belanja Yujin

" Biasa, barang keperluan untuk budak sewa macam aku " Balas Yujin. Haein memandangnya dengan kebingungan.

" Maggi " Ujar Yujin sambil menunjukkan keranjang belanjaan nya yang penuh dengan pelbagai jenis Maggi, telur dan dua kotak susu

" Maggi? Hmm nak juga.. " Haein melirik kearah abangnya yang setia menemani dibelakang nya. San menggeleng tanda tak boleh. Haein akur

" Total semua 35.90 cik " Kata pekerja disitu selepas selesai scan semua barang Yujin.

" Ada tambahan? " Tanya pekerja itu. Yujin menggeleng sambil mengeluarkan dompet dari tote bag nya.

Baru sahaja dia hendak membayar San sudah terlebih dahulu menghulurkan black card nya kearah pekerja itu.

" Coklat satu " Ujar San

" Oh ok, total semua sekali... 43.20sen " Ujar pekerja itu lalu mengambil black card milik San.

" Haein..... " Yujin bersuara perlahan, wajah Haein di pandang.

" Ssstt tak apa " Haein ketawa kecil melihat reaksi dari sahabat nya itu.

" Terima kasih " Ujar pekerja itu lalu mengembalikan black card milik San. Ia turut menghulurkan barang milik Yujin yang sudah dimasukkan kedalam beg plastik.

" Oh ya, terima kasih " Yujin tersenyum manis lalu mencapai beg plastiknya.

" jom balik " Haein bersuara dengan senangnya.

" Taknak balik sama? " Tanya San selepas keluar dari SevenE

" Eh takpa, saya balik sendiri je, lagipun dah menyusahkan oppa yang bayarkan tadi " tolak Yujin lembut,

" Hek'eleh santai lah "

" Biasanya juga minta aku belanja " Sambung Haein berseloroh

" Budak ni tak reti jaga imej kawan dia lah, errr " Gumam Yujin dalam hati. Wajah Haein di tatapnya tajam. Haein ketawa melihat reaksi sahabat nya itu.

" Cepat lah " Haein lalu menarik tangan Yujin untuk masuk ke kereta. San juga turut masuk kedalam kereta.

" Weh..takpa ka? " Tanya Yujin, risau juga dia kalau-kalau dia sudah terlebih menyusahkan dua beradik itu, lagi-lagi San.

" Kau ni pun, macam lah dengan siapa " Haein menjeling. Yujin mengeluh, takda maknanya nak berdebat, lagipun dia dah selamat masuk ke perut kereta.

San menghidupkan enjin kereta lalu mula pergi dari situ.



Vote & Komen anda
Amatlah saya hargaii<3

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro