MY POSESIF BROTHER ; 20
" San Oppa!!! " Jerit Haein dari tingkat atas seraya menuruni tangga.
" Oppa kat dapur! " Balas San juga dengan jeritan. Haein pantas menuju ke dapur.
" Oppa " Haein mendekati San yang tengah sibuk memasak.
" Ya sayang " Lembut San membalas sambil tangannya sesekali mengacau lauk yang di masak nya.
" Haein nak minta izin keluar kejap boleh? " Izin Haein. San melihat kearah adiknya dingin.
" Nak pergi mana " Tanya San.
" Pergi SevenE " Balas Haein dengan sengihan.
" Buat apa " Tanya San lagi.
" Haein nak beli jajan sikit " -Haein
" No, takda jajan-jajan, tak sihat " Larang San lalu kembali membuat kerjanya yang terbantut tadi.
" Alaaa boleh lah, sekali ni je " Rayu Haein sambil menarik-narik baju t yang dikenakan oleh abangnya.
" Oppa kata tak boleh, tak boleh "
" Perut Haein tengah sakit kan, tak payah makan yang bukan-bukan " Sambung San.
" Bukan-bukan dari mana? Bukannya Haein nak makan kayu pun " Haein kembali menarik-narik baju abangnya.
" Haein "
" Oppa " Haein melepaskan tangan nya.
" Dah jom lunch, makanan dah siap ni " ujar San sambil mengangkat kuali ke tepi. Lauk yang baru masak itu dipindahkan ke piring.
" Haein tak lapar "
" Haein tak hargai usaha dan masakan oppa? " San berhenti membuat kerja. Mendengar perkataan itu keluar dari mulut San, pantas Haein menggeleng
" Tak, Bukan macam tu, tapi lepas makan ni hantar Haein ok? " -Haein
" Tak janji " San kembali mengangkat piring yang berisikan lauk ke meja.
" Ish oppa ni, Haein keluar sorang-sorang lah! " Haein mula mengatur langkah untuk pergi dari dapur
" Hah, kalau berani pergilah " Terus terhenti langkahnya.
" Oppa... " Suaranya meleret, dia berpusing semula memandang San yang sudah duduk di meja makan dengan lauk yang sudah terhidang di meja.
" yelah, nanti oppa hantar, sekarang Haein makan " Ujar San dengan nada malas.
" Ok! " Laju Haein berjalan kearah meja makan lalu duduk.
" Habiskan, kalau ta- "
" Ya ya " potong Haein lalu menyuapi makanan kedalam mulutnya. Matanya terfokus kearah Yeosang yang tengah berjalan kearah mereka. Makanan ditelan sebelum dia bersuara
" Oppa, oppa dari mana, dari tadi menghilang pastu tiba-tiba muncul, dari mana? " Tanya Haein, pandangan penuh tanda tanya dilemparkan kearah Yeosang.
" Oppa ada je lah, dari tadi tak keluar mansion pun " Balas Yeosang seraya duduk disebelah Haein.
" Yeke? Haein dah cari dah tadi, tak jumpa pulak " Haein kembali makan. Yeosang hanya membalas dengan senyuman.
" Makan lah sayur tu, jangan makan daging tu je " San bersuara selepas dari tadi memerhati Haein yang asyik mengasingkan sayur dan daging.
" Tak nak, pahit " dia menggeleng laju.
" Macam makan rumput " Sambung Haein sambil memandang Sayur dihadapan nya dengan pandangan jijik.
" Haein dah pernah makan rumput? " Yeosang memandangi adiknya dengan kening ternaik.
" Tak, hehe " laju dia membalas, sengihan dilemparkan nya.
" Belum try lagi kenapa komen tak sedap " Ujar Yeosang seraya menggelengkan kepala
" Dari look dia je dah boleh tahu tak sedap " Haein mengeluh, dah tahu dia tak suka sayur, kenapa asyik masakkan sayur
" Try dulu " arah Yeosang dan disambut dengan anggukan oleh San
" Makan, kalau ta- "
" Hish! Asyik ancam haein je dari tadi " dia mendengus geram, kaki dihentam kesal dengan San yang asyik mengancam nya.
" Habistu jangan bebal sangat, makan " Arah San lalu menolak bekas sayur dekat Haein. Haein akur lalu makan dengan penuh keterpaksaan.
.
Skip
.
"Sayang, oppa pergi office tau, tiba-tiba pula ada meeting " Ujar Yeosang lalu berdiri dari kerusi. Haein mengangguk. Kepala adiknya dicium sebelum dia berlalu pergi.
" Oppa jom! " Ajak Haein dengan riangnya.
" Lah? Tak kenyang lagi ke? " Tanya San dengan muka malasnya. Haein pantas menggeleng.
" Kalau macam tu makan jelah lagi, Tak payah jajan, boleh? " Sambung San
" Taknak! Jom lah oppa! " San menghela nafas panjang sebelum bangun dari duduknya.
" Hmm, dah jom " Haein yang kegirangan berlari kecil keluar dari mansion lalu masuk ke kereta manakala San hanya berjalan dibelakang dengan malasnya.
.
.
.
SevenE
" Ingat! Jangan banyak-banyak, tak boleh pedas ataupun manis berlebih "
" No coklat "
" And no ice cream " Larang San
" Dah tu haein nak beli apa? " Haein memandang San tak percaya dengan yang baru didengar nya.
" Anything, yang penting bukan oppa sebut tadi "
Haein berdecit geram, nafas dihembus untuk tetap tenang, nak marah pun tak boleh, silap-silap nanti dia balik tak beli apa-apa
" Coklat satu, satu je, boleh eh " Rayu Haein. San memandang nya datar.
" Please, ok oppa, satuuu je " rayu nya, tidak lupa juga memasang muka secomel-comelnya.
" Satu? " San mula termakan rayuan
Dengan pantas Haein mengangguk
" hm ok, satu je, pergi ambil "
" Yesss! Thanks oppa! " Haein lalu berlari kecil mendapatkan coklat. Manakala San hanya mengikuti.
" Oppa tak nak beli apa-apa? " Tanya Haein selepas mendapatkan coklat yang di mahukan nya. San menggeleng
" Dah? " Tanya San. Haein mengangguk tanda urusannya telahpun selesai.
Tiba-tiba telinganya menangkap suara seseorang tengah menyeru namanya. Kepalanya berpusing mencari dari mana datang suara tersebut.
" Eh Yujin, kau buat apa kat sini " Tanya Haein agak terkejut
" Belanja lah buat apa lagi, kau tengok aku tengah berenang ka sekarang ni " Balas Yujin.
" Tak, hehe " Haein ketawa kecil.
" Eh, hi oppa " cepat-cepat dia membungkuk selepas menyedari lelaki di belakang Haein. Tangannya menggenggam kuat bakul belanja nya, takut melihat air muka San. Mungkin dia sudah keterlaluan?
" Sorang? " Tanya San datar
" Haah, sorang je " Balas Yujin dengan senyuman kekok.
" Kau beli apa " cepat-cepat Yujin melempar pertanyaan kepada Haein.
" Beli nii " Balas Haein gembira sambil menunjukkan tangannya yang menggenggam sebatang coklat.
" Coklat? " Haein mengangguk.
" Oh ya, asal tak masuk sekolah tadi? " Tanya Yujin lagi.
" Perut aku sakit hehe " Balas Haein.
" Sakit kenapa? Kau ok tak? " Tanya Yujin risau. Dipandang Haein atas bawah, yalah, dia nampak pucat saja.
" Lek, aku ok, tamu bulanan punya pasal " Yujin mengangguk faham.
" Kau dah habis belanja? " Giliran Haein pula bertanya. Yujin mengangguk
" Dah, ni nak bayar lah ni "
" Jomlah sama-sama " Ajak Haein, sekali lagi Yujin mengangguk lalu berjalan dengan bergandengan tangan dengan Haein menuju kaunter pembayaran.
" Kau beli apa je " Tanya Haein ingin tahu, tangan nya menyentuh keranjang belanja Yujin
" Biasa, barang keperluan untuk budak sewa macam aku " Balas Yujin. Haein memandangnya dengan kebingungan.
" Maggi " Ujar Yujin sambil menunjukkan keranjang belanjaan nya yang penuh dengan pelbagai jenis Maggi, telur dan dua kotak susu
" Maggi? Hmm nak juga.. " Haein melirik kearah abangnya yang setia menemani dibelakang nya. San menggeleng tanda tak boleh. Haein akur
" Total semua 35.90 cik " Kata pekerja disitu selepas selesai scan semua barang Yujin.
" Ada tambahan? " Tanya pekerja itu. Yujin menggeleng sambil mengeluarkan dompet dari tote bag nya.
Baru sahaja dia hendak membayar San sudah terlebih dahulu menghulurkan black card nya kearah pekerja itu.
" Coklat satu " Ujar San
" Oh ok, total semua sekali... 43.20sen " Ujar pekerja itu lalu mengambil black card milik San.
" Haein..... " Yujin bersuara perlahan, wajah Haein di pandang.
" Ssstt tak apa " Haein ketawa kecil melihat reaksi dari sahabat nya itu.
" Terima kasih " Ujar pekerja itu lalu mengembalikan black card milik San. Ia turut menghulurkan barang milik Yujin yang sudah dimasukkan kedalam beg plastik.
" Oh ya, terima kasih " Yujin tersenyum manis lalu mencapai beg plastiknya.
" jom balik " Haein bersuara dengan senangnya.
" Taknak balik sama? " Tanya San selepas keluar dari SevenE
" Eh takpa, saya balik sendiri je, lagipun dah menyusahkan oppa yang bayarkan tadi " tolak Yujin lembut,
" Hek'eleh santai lah "
" Biasanya juga minta aku belanja " Sambung Haein berseloroh
" Budak ni tak reti jaga imej kawan dia lah, errr " Gumam Yujin dalam hati. Wajah Haein di tatapnya tajam. Haein ketawa melihat reaksi sahabat nya itu.
" Cepat lah " Haein lalu menarik tangan Yujin untuk masuk ke kereta. San juga turut masuk kedalam kereta.
" Weh..takpa ka? " Tanya Yujin, risau juga dia kalau-kalau dia sudah terlebih menyusahkan dua beradik itu, lagi-lagi San.
" Kau ni pun, macam lah dengan siapa " Haein menjeling. Yujin mengeluh, takda maknanya nak berdebat, lagipun dia dah selamat masuk ke perut kereta.
San menghidupkan enjin kereta lalu mula pergi dari situ.
Vote & Komen anda
Amatlah saya hargaii<3
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro