klarifikasi
"Ekhem!"
"Ekhem!"
"Ekhem!"
"Srot... srot..."
"Ngapa kalian bertiga pada dehem begitu," teriak gue. "Lo juga jangan nyerot minum terus!" Kesel sama Atsumu kw. Dari tadi minum terus, mana udah habis dua gelas.
Setelah tadi kepergok sama Pasangan Homo, kami plus orang yang mukanya mirip Atsumu memutuskan untuk duduk bersama guna meluruskan apa yang sebenarnya terjadi.
"Jadi, kalian ngapain disini?" tanya Sawamura. "Apa Bambang juga wibu?"
Gue kaget. Stastus gue sebagai pecinta anime hanya diketahui oleh bapak gue. Itu pun, si bapak Cuma paham kalau gue sukanya Naruto. "Ma-mana ada!"
"Kita kesini mau mata-matain kalian," kata Kiyoko. To the point, sampai membuat kedua pasangan terlarang didepannya kaget.
Sugawara cengengesan. "Ngapain?" tanyanya.
"Anu itu--"
"Kita mau membuktikan apakah kalian beneran belok atau tidak."
"Kiyoko," bisik gue. Ini mbak Kiyoko kenapa jadi frontal begini. Didikan siapa woy.
Sugawara dan Sawamura kaget barengan. Fiks sih, mereka memang sudah sehati. Kaget aja barengan mana matanya sama-sama melotot.
"Dan ternyata, kalian terbukti belok," lanjut Kiyoko. "Saran gue, mulai sekarang kalian harus rajin menanbung. Kemudian kalau udah cukup duitnya, kalian bisa pindah ke jerman. Katanya, disana pasangan seperti kalian di terima dengan baik. Contohnya om ragil."
Gue menghela napas. Karena udah terlanjur ketahuan, gue juga mau bilang sesuatu ke mereka. "Sug, Saw, jujur sih gue kecewa. Tapi... gue tetep berharap semoga kalian bahagia."
Gue mempersatukan tangan Sugawara dan Sawamura. "Tenang, gue dan Kiyokok bakal ngerahasiain ini dari orang-orang kok."
Kiyoko mengacungkan satu jempol.
Mereka berdua keliatan bingung. Mereka pasti syok banget sih keperkgok kayak gini. Gue juga bakal ngerti perasaan mereka.
"Kayaknya kalian salah paham deh," kata Sawamura.
"Jangan ditutupi lagi, semua sudah terbukti," kata Kiyoko, tenang seperti biasa.
Gue ngangguk kenceng. "Buktinya, kalian cosplay jadi karakter manhwa bl, kalian juga tadi foto dengan pose mesra. Tenang, mulut gue aman, nggak kayak Tendou kok."
Sugawara Kayak orang setres. "Bukan gitu Bambang."
"Srot..."
"Jangan berbohong, Tuhan tidak suka," tegur Kiyoko.
"Nih ya, kalian berdua denger baik-baik penjelasan gue," kata Sawamura setelah termenung sekian lama. Kayaknya dia memikirkan cara menabung cepat biar bisa pergi ke Jerman deh.
"Jelasin semuanya Saw." Suga kena mental breakdown.
"Pertama-tama, gue dan Suga ini nggak belok. Kita lurus. Buktinya, gue dan Suga masih suka Twice. Bias gue si Jihyo."
"Kalau bias gue Mina," kata Suga.
"Masih nggak percaya? Sug, coba joged dance nya Twice yang What is love."
Suga nurut aja. Gerakannya lentur banget. Gue sebagai cewek merasa terendahkan. Tapi, berkat ini gue percaya mereka fansboy Twice.
"Terus kenapa kalian cosplay jadi karakter BL?" cecek Kiyoko.
"Jadi gini, kalian tahu gue punya adik cewek kan?" tanya Sawamura.
"Nggak."
"Oke, intinya gue punya adik cewek. Nah, adik gue itu, udah sekitar sebulan sakit. Pas dia sakit, gue pernah bernazar, bakal ngabulin apapun keinginan dia kalau dia sembuh."
"Terus?"
"Srot..."
Sawamura menghela napas. "Lo tahu, dia itu wibu dan Fujoshi garis keras. Dan dia pengen kalau dia sembuh, gue dan Suga cosplay jadi karakter bl di salah satu event wibu. Gue yang udah bernazar, nggak bisa ngehindari ini."
"Dan gue terpaksa harus ikut," kata Sugawara, lemes. Kayak orang kena tipes.
"Lo tahu cewek rambut pendek yang motoin kita tadi kan. Nah itu adek gue. Dia juga yang nyuruh gue sama Suga buat berpose mesra."
"Jadi... kalian lurus?"
"Bambang! Ya jelas kita lurus lah," kata Suga.
Akhirnya gue tenang. Seneng rasanya kalau mereka nggak belok. Saking senangnya, gue sampai menangis.
Kiyoko nawarin tisu ke gue. Muka Kiyoko emang datar, tapi gue tahu kalau dia juga ikut senang.
"Tapi, kalian wibu?" tanya Kiyoko.
"Srot..."
Sugawara nepuk jidat. Dia kayak capek banget gitu. Hari ini emang berat banget buat Sugawara. "Kagak Woy..."
"Kita bukan wibu, kita Once," balas Sawamura. "Btw, Asahi juga fansboy. Tapi dia nge-stan Black pink. Bias nya Jisoo."
"Makasih info tidak bergunanya," kata Kiyoko.
"Jadi, ini semua cuma kesalah pahaman?" Gue mencoba meyakinkan.
"Iya, Bambang," balas Sugawara. "Tapi untung yang mergokin kita tuh kalian. Kalau misal Tendou, atau anak kembar yang nggak kembar (Matsukawa dan Hanamaki) bisa brabe."
Sawamura bergidik ngerik. "Tuhan masih baik sama kita Sug."
"Jadi, gue udah boleh pulang?"
Semuanya noleh ke Atsumu kw yang mukanya watados. Gelasnya udah kosong, makannya dia minta pulang.
"Lagian, gue juga udah minta maafkan. Jujur aja gue nggak tahu fungsi gue disini," katanya.
"Sori ya kalau kita nyita waktu lo," kata Sugawara. "Kita Cuma mau tau lo siapanya Atsumu kok mirip banget."
"Gue kembarannya."
"Hah?!"
Sugawara dan Sawamura emang udah klarifikasi. Tapi ngeliat reaksi kaget mereka yang kompak gitu bikin otak gue mikir yang nggak-nggak lagi. Sementara itu, Kiyoko kaget dengan ekspresi cool nya. Kok bisa? Ya bisa dong, dia kan Kiyoko. Gue sendiri nggak kalah kaget, mungkin gue lah yang paling kaget.
"Bang, lo tahu kalau Atsumu punya kembaran?" tanya Sawamura.
Gue geleng. Dia nggak pernah cerita apapun. Bahkan, kembarannya pun nggak pernah nongol di sekitar komplek. Apa dia bohong?
Tapi, kalau dilihat darimana pun emang sih dia mirip banget sama Atsumu.
"Btw kalian siapa ya? Kembaran gue nggak buat ulah sama kalian kan?" tanya kembaran Atsumu.
"Kagak kok. Kita ini seniornya Atsumu di eskul teater," jawab Sugawara. "Kalau yang ini, calon gebetannya." Tangan Suga nunjuk kearah gue.
Malu, gue langsung mukul tangan Suga. "Apaansih, orang nggak ada apa-apa kok."
"Gebetan?" Kan, kembarannya si kuning jadi kepo.
"Nggak ada apa-apa kok, biasa Cuma gosip aja."
"Oh." Mukanya kelihatan kalem. "Karena semua udah kelar, gue boleh pergi kan?"
Kita berempat ngangguk kompak.
"Oh ya, kalau mau minta ganti rugi biaya laundry atau sekalian gantiin bajunya hubungin aja gue lewat Atsumu."
*
Sumpah, hari ini capek banget. Banyak surprise gitu. Padahal ini bukan ulang tahun gue. Tapi, event wibu tadi lumayan menghibur sih. Mana ada cosplay Nanami Kento yang lumayan ganteng.
Sayangnya gue nggak sempet foto bareng. Malu soalnya. Kayaknya cukup dikenang dalam ingatan aja deh.
Tapi gue masih kepikiran soal kembaran Atsumu. Kok bisa-bisanya dia nggak cerita ke gue. Eh kalau diingat-ingat. Atsumu emang nggak pernah bicarain soal keluarganya ke gue. Jangankan keluarga, dia juga jarang cerita apa-apa tentang dirinya. Soal pertemanannya pun dia kayak tertutup gitu.
Entah kenapa, gue kok ngerasa agak... sedih gitu ya.
"Aiya ya... bajuri tukang bajai..."
Saking kagetnya, gue hampir jatuh terjungkal. Ini pasti kerjaan si Tendou yang ngubah nada dering ponsel gue. Heran, hobi banget sih ngotak-atik hp orang.
Kemarin, dia sempat ngubah wallpaper hp gue pake foto Mia khalifah. Gara-gara dia, gue sampe di ledekin tukang nyebar link. Minus akhlak memang.
"Halo." Saking keselnya, gue langsung ngangkat telepon tanpa lihat siapa peneleponnya. Palingan juga si itu.
"Halo kak. Udah pulang? Gimana tadi?"
Tuh kan, tebakan gue bener. "Baru aja balik. Seru sih, tapi mengejutkan."
"Wih ada apa tuh? Sayang banget ya Atsumu nggak ikut."
"Ada beberap hal, dan gue juga ketemu kembaran lo."
Nggak ada jawaban lagi. Tapi sambungan ponsel belum terputus. Sinyal jelek atau bagaimana. Apa Atsumu tiba-tiba mati. Ah mana mungkin.
"Tsum?"
Jangan-jangan Atsumu beneran mati.
"Tsum, lo masih idup?"
Anjir gue panik. Langsung samperin kerumahnya aja kali ya.
"Tsum, lo jangan mati dulu tsum, ntar yang jadi tumang di pentas teater siapa?!"
Akhirnya Atsumu bersuara. Dia ketawa. Tapi, ketawanya kayak dipaksa gitu. Nggak selepas biasanya. "Kak [Name] malah khawatirin si tumang."
"Ya habis, kasian anak-anak yang udah latihan. Tumang kan penting."
"Iya juga ya."
"Eh Tsum, gue mau nanya."
"Ya?"
"Lo kok nggak pernah cerita soal kembaran lo ke gue. Jujur tadi gue kaget banget."
Lagi, Atsumu nggak ngerespon. Ini anak kenapa sih.
"Tsum?"
"Eh kak, Atsumu tutup dulu ya. Ada urusan bentar. Dah..."
Tut... tut...
Lah tumben, bentar. Eh tapi bukan berarti gue ngarep dia nelepon lama ya. Justru gue seneng banget.
Dahlah lanjut tidur.
"Ah... Ah..."
Bangke lah si Tendou. Kenapa ngubah nada pesan jadi desahannya dia. Terus juga dia kapan record suara desahan di hp gue.
Biadab emang. Enaknya di apain ya kalo ketemu. Plis kasih gue saran.
Gue positif, ini pasti pesan dari grup kelas atau grup eskul. Kan emang biasanya hp gue cuma di ramein grup. Atau nggak Atsumu. Tapikan si kuning lagi ada urusan.
Eh, pesan macam apa ini?!
╰TbC╮
💖💖💖
3 Agustus 2021
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro