01
3 Tahun kemudian
Semua berlalu begitu cepat, tak terasa sudah 6 bulan sejak memasuki status baru kalian. Tidak di pungkiri kalian bahagia dengan kehidupan kalian yang sekarang.
Sejak menikah kalian tidak lagi tinggal di Villa. Kalian memilih tinggal di rumah sederhana yang berada di tengah kota. Sebenarnya pindah rumah itu adalah permintaanmu, alasannya pertama karena lokasi villa dengan kantor agensi Arashi sangatlah jauh, kedua kamu merasa villa itu terlalu luas untuk ditinggali apalagi kalau kamu hanya sendiri, rasanya jadi sepi bercampur seram.
Arashi sih nurut nurut saja. Toh tidak ada yang salah dengan permintaanmu.
Pagi ini rumah kalian di ramaikan oleh member knights yang lain. Pagi-pagi sekali mereka (baca : Leo) sudah menggedor pintu rumahmu bahkan ketika kamu belum bangun dari tidurmu.
Nggak ada akhlak emang.
"OHAYOU NARU! (NAME)!"
Masih pagi juga, tapi mantan leader Knights itu sudah teriak-teriak di depan rumah. Meresahkan tetangga sebelah, yang teriak dia yang malunya kalian.
Kamu terbangun dengan kaget ketika mendengar suara yang menggelegar kuat dari luar. Bahkan pelukan Arashi saat tidur yang biasanya tidak bisa kamu lepaskan sendiri pun jadi bisa lepas.
The power of teriakan Leo.
Kamu beranjak dari kasur dan mengintip dari tirai kamar untuk melihat siapa saja yang ada disana selain Leo (karena kamu sudah hafal bagaimana suara Leo saat berteriak makanya bisa langsung nebak kalau Leo ada disana) dan ternyata disana ada member Knights yang lain.
"Siapa yang datang?" Tanya Arashi dengan wajah setengah sadar.
"Semua member Knights datang tuh,"
Tidak ada jawaban dari Arashi. Ia sudah biasa dengan kerusuhan dari teman seunitnya itu, terutama mantan leadernya, Leo. Laki-laki yang selalu berteriak "uchuujin" Itu kadang memang suka tiba-tiba muncul pagi-pagi ke rumah mereka cuma mau numpang sarapan.
Akhirnya mau tidak mau kalian pun menyambut mereka.
"Baiklah semuanya, sarapan sudah siap~" Panggilmu dari dapur. Mereka yang awalnya berkumpul di ruang tengah pun langsung menghampiri meja makan.
Disana sudah tersedia menu sarapan yang sama. Hanya saja untuk minumannya mereka berbeda-beda, ya sesuai kesukaan masing-masing tentunya.
Kamu duduk di samping Arashi dan ikut sarapan bersama.
"Nee nee (name), semalam aku melihat bulan berubah menjadi warna merah, apakah itu tandanya akan ada uchuujin yang datang?"
Semalam memang terjadi fenemona bulan merah. Walau sebenarnya itu fenomena alam, tapi yang namanya Leo pasti bakal dihubungkan dengan alien.
"Itu bukan alien Leo-san," Ucapmu.
"Tidak bisa kah sehari tidak membahas alien alienmu itu, chou uzai,"
"Ma~ ma~ Izumi-chan~"
Leo dan Izumi masih sibuk ribut masalah alien, kamu dan Arashi mencoba menenangkan. Sementara Ritsu dan Tsukasa adem ayem dengan sarapan mereka.
Ya kalau sudah sarapan bersama begini pasti ada aja kerusuhan yang terjadi.
---
Setelah sarapan mereka semua berangkat ke agensi menggunakan mobil Arashi. Dan tinggalah kamu sendirian di rumah.
Kamu mulai kegiatanmu dengan membersihkan semua piring dan gelas kotor. Di lanjutkan dengan menyapu dan vakum lantai.
Pokoknya pagi-pagi kegiatanmu sama seperti kegiatan istri rumahan pada umumnya.
Setelah selesai kamu merebahkan tubuhmu di kasur.
Sudah jam 10, siang nanti makan apa ya?
Rasanya hari ini males mau masak makan siang. Tapi kalau nggak masak, nanti Arashi mau dibawain apa untuk makan siang?
Kamu pun mencoba mengirim pesan ke Arashi, walau entah kapan akan dibaca ataupun dibalas
(Name)
Arashi-kun, siang ini mau makan apa?
5 menit
10 menit
20 menit
30 menit
Masih belum dibaca. Bahkan pesan tersebut hanya centang 1, artinya Arashi sedang tidak aktif.
Maunya keluar sekarang, tapi Arashi selalu berpesan kalau kamu tidak boleh keluar rumah tanpa izin dia, kecuali darurat. Itupun masih harus memberi tahunya.
Sejak status baru yang kamu sandang ini, Arashi memang jadi lebih posesif. Bukan karena masalah cemburu saja, tapi tentang yang lainnya juga.
Akhirnya kamu mencoba membuka kulkas. Melihat-lihat ada bahan apa yang sekiranya enak untuk dimakan siang ini.
Tidak ada yang menarik.
Apa coba keluar saja dulu ya?
Tapi nanti Arashi marah, kamu juga tahu bagaimana seramnya saat Arashi marah. Walaupun pria iitu sebenarnya juga tidak pernah marah padamu. Lebih tepat nya saat marah, ia hanya akan diam daripada bertindak kasar seperti yang ia lakukan pada orang lain.
Baiklah, kali ini coba nekat dulu saja.
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro