Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Started ' Dimulai 🎶

.
.
.

Treasure In My Life
By : MonMonicaF

.
.
.

Happy Reading 🌟

Sesuai dengan keputusan yang telah diambil dan atas persetujuan serta diskusi lebih lanjut terkait 'keputusan' tersebut. Pada akhirnya muncul pemberitahuan melalui artikel resmi agensi yang berjudul "Selamat Datang Nanase Riku". Di situs itu berisi kabar mengenai Riku yang akan kembali bekerja di industri hiburan sebagai idol.

Berkaitan dengan artikel sebelumnya ataupun kabar 'Meninggalnya center kesayangan Idolish7' tidak ditanggapi sama sekali. Meskipun banyak pertanyaan yang masuk, meski dunia sedang kebingungan mengenai semua berita mendadak ini, tetap saja agensi maupun idol itu sendiri tidak memberikan penjelasan.

Membiarkan hujatan dan rumor buruk terus berdatangan, mereka berdiam diri selama beberapa waktu hingga semua itu sedikit demi sedikit mereda meski tidak bisa sepenuhnya menghilang. Setidaknya mereka sudah menduga apa yang akan terjadi dan apa yang akan dikatakan oleh para penggemar.

☆☆

Masker putih yang awalnya menutupi separuh wajahnya, diturunkan menuju dagu olehnya. Ia baru saja sampai di apartemen setelah menjalani pemotretan. Lelaki bersurai merah muda itu mengulas senyum di wajah, kala menangkap pemandangan sosok si surai merah yang dengan sedikit berlarian kecil menghampirinya.

"Tenn-nii!" panggilnya dengan menerjang tubuh kakaknya dengan pelukan.

Tenn menaruh tangan di kepala Riku dan mengusap surai merahnya, ia berucap, "Riku manja seperti biasanya ya"

"Hehehe. Aku akan bersikap manja sepuas yang aku inginkan" balas Riku melepas pelukan dan menatap Tenn dengan menyiratkan senyum manis di wajahnya.

Melihat senyum di wajah adik kembarnya, membuat pemuda bersurai merah muda itu tanpa sadar menampilkan senyum tulus. Terbesit rasa bersyukur karena Riku berada dalam jangkauannya saat ini dan merasa senang bisa kembali berada di sisi adiknya serta memberinya kasih sayang seperti waktu kecil.

Tangan putih Tenn tertuju pada pipi Riku. Tenn menempelkan satu telapak tangannya untuk memangkuk wajah Riku, sembari memandang wajah polos adiknya dengan lembut.

"Ehe~ Tangan Tenn-nii sangat hangat dan lembut," ucap Riku menaruh tangannya di atas tangan Tenn yang menempel pada pipinya.

Mengabaikan ucapan adiknya, Tenn sungguh merasa sangat bersyukur dengan keberadaan Riku yang bisa ia jangkau. Ia tidak ingin kehilangan satu-satunya harta berlian miliknya. Meskipun tidak suka dibilang brocon, namun dirinya tidak menentang fakta jikalau dia itu brocon.

Tenn akan melakukan apapun bahkan ia rela mengorbankan segalanya, asalkan dia bisa terus bersama adik tercintanya. Ia sungguh tidak ingin berada jauh dari Riku. Jika adiknya tidak ada— ia seperti kehilangan semangat hidup. Trigger— teman-temannya memang berharga dalam hidupnya, namun yang paling berharga--Harta dalam hidup yang sangat ia sayangi. Dirinya tidak tau akan hidup bagaimana jika Riku tidak ada.

Oleh sebab itu... selama ada kesempatan, dia akan menjaga Riku dengan benar dan tidak akan membiarkan adiknya menghilang'

Meski itu artinya dirinya harus mengorbankan diri'

Tidak masalah jika itu demi saudara kembarnya— adik kecil yang amat sangat berharga bagi hidupnya.

...

"Tenn-nii!" seru Riku mempoutkan bibir karena ia diabaikan oleh Tenn selama beberapa saat.

"Eh? Apa Riku?" tanya Tenn tidak menyimak sama sekali apa yang diucapkan oleh adiknya.

"Tenn-nii mikirin apa sih? Huhmp" tanya Riku dengan mengerucutkan bibirnya.

Melihat Riku yang cepat sekali ngambek membuatnya merasa gemas, sehingga ia mencubit pipi yang menggembung itu. "Kau cepat sekali ngambek ya Riku," ujar Tenn.

"A-awh!! Tenn-nii lepas dong!! Huwee!" rengek Riku tidak suka pipinya dicubit seperti itu oleh kakaknya.

"Diumur kita yang sudah berkepala 2' kurasa merengek sudah bukan waktunya" ucap Tenn menggelengkan kepala melihat Riku yang tidak berubah sedikitpun.

"Berarti kita udah tua dong..." Riku-

"Hah?! Kita belum tua Riku!" tentang Tenn tidak terima dengan perkataan adiknya.

"Hee? Kan Tenn-nii bilang kita sudah memasuki umur 20-an kan" balas Riku.

"Bukan berarti kita udah tua!" Tenn-

"Jadi kita belum tua kan..." Riku-

"Belum...kurasa" Tenn-

"..."

"Bentar... Kenapa topiknya jadi tentang umur?!" ucap Tenn memijat pelipisnya. Topik pembicaraan diantara saudara kembar itu selalu random, bahkan sampai-sampai membahas hal yang tidak berguna.

Sementara Riku hanya tertawa kecil karena dirinya menyukai pembicaraan dengan kakaknya meski itu hanya perbincangan simpel sekalipun "Hahaha"

...

"Oh ya Riku, besok kau akan mulai bekerja kan?" tanya Tenn memastikan jadwal Riku keesokan harinya.

Mengangguk sebagai balasan, Riku menjawab, "Uhm. Besok aku akan tampil di publik setelah sekian lama"

Wajah Riku menampakkan keraguan, ini memang adalah keputusan yang dia ambil. Namun dia tidak menyangkal fakta bahwa ia merasa ragu dan merasa tidak nyaman dengan keputusan yang diambil. Antara ingin dan tidak, pada akhirnya ia tergoda untuk kembali muncul. Entah kemana perginya niat awalnya yang ingin menyelesaikan semuanya sehingga ia bisa pergi dengan tenang.

....

Pemikiran manusia itu selalu berubah-ubah. Tidak tau apa yang menunggu di masa pendatang, ia hanya berharap tidak terjadi apapun.

Instingnya seakan memperingatkan bahwa, 'Ini salah'

Namun sayangnya Riku tidak menyadari peringatan itu. Ia begitu fokus pada keinginannya untuk kembali bernyanyi bersama keenam rekannya di Idolish7.

~~

Tenn menampilkan senyum lembut melihat sang adik yang nampak sangat senang juga bersemangat menunggu hari esok tiba. Meski tidak memungkiri bahwa ia pasti akan terkena rumor buruk. Yah.. Mari syukuri apa yang ada sekarang.

Memangkuk wajahnya menggunakan telapak tangan, ia memperlihatkan senyum di wajahnya. Sungguh dia tidak sabar untuk kembali bernyanyi bersama sebagai Idolish7.

'Lembaran baru akan dimulai'

'Kuharap kehidupan baruku ini sungguh merupakan keajaiban'

'Aku akan sangat bersyukur jika diriku benar-benar diijinkan untuk menjalani kehidupan kedua'

.
.
.

- To be continued -

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro