PART 58 [BREAK UP]
Jonghyun membuka pintu rumahnya dan segera masuk kedalam rumah yang tampak begitu sepi karna Soonyoung yang biasanya menyambutnya tidak lagi tinggal di sana.
"Seunghwa-ya....." Lantang nya, dan setelah memanggil beberapa kali seseorang yang di maksud keluar dari dapur dan sedikit terkejut saat melihat kehadiran.
"Eoh! kau sudah pulang? Bukankah kau bilang ingin pergi ke Gwangju?" Heran Seunghwa yang berjalan menghampiri Jonghyun karna setahunya suaminya itu di jadwalkan akan pergi ke Gwangju hari ini.
"Aku batal pergi kesana."
"Wae? Apa ada masalah?"
"Youngjae jatuh sakit."
Seunghwa tampak terkejut dengan kabar yang di bawa oleh Jonghyun.
"Yo-Youngjae? Bagaimana keadaannya sekarang?"
"Dia hanya kelelahan."
Mendengar hal tersebut Seunghwa bernapas dengan lega sembari menaruh kedua tangan nya di dada sebelum akhirnya menurunkan nya kembali setelah ia kembali menatap sang suami.
"Bagaimana dengan Soonyoung dan juga Kihyun?"
Sebuah pertanyaan yang terdengar terucap dengan begitu berhati-hati. Namun jawaban akan pertanyaan nya tersebut tak pernah datang dari Jonghyun.
"Ada seseorang yang ingin bertemu dengan mu."
"Siapa?" Heran Seunghwa.
"Dia menunggu di luar."
Dengan rasa penasaran yang besar, Seunghwa pun berjalan ke arah pintu dan langkahnya tiba-tiba terhenti ketika langkah itu menjangkau pintu dan mendapati bahwa orang yang di maksud oleh Jonghyun tidak lain adalah Jiyoung yang kemudian mengulas senyum ramah padanya.
"Bagaimana kabar mu, Seunghwa-ya."
Seunghwa mematung untuk beberapa detik karna begitu terkejut akan kedatangan Jiyoung yang tiba-tiba setelah beberapa tahun berlalu, namun setelahnya hanya rasa canggung nya yang menguasai dirinya di saat Jonghyun telah berdiri di samping nya.
"Maafkan aku, jika kedatangan ku kemari telah mengejutkan mu."
"Ti-tidak masalah, kau bisa datang kapan saja jika kau mau. Jiyoung-a."
Perasaan yang semakin menjadi canggung ketika dia menyebutkan nama Jiyoung.
"Ada perlu apakah sehingga kau datang kemari?"
"Mari, kita temui Kihyun."
Terkejut. Itulah yang terlihat dari raut muka Seunghwa ketika mendengar pernyataan dari Jiyoung, dia pun segera mengarahkan pandangan nya kepada suaminya seakan tengah meminta pendapat dengan raut wajah nya yang terlihat begitu khawatir, sebelum akhirnya kembali menjatuhkan pandangan nya pada Jiyoung dengan perasaan menyesal.
"Maaf, aku tidak bisa melakukan nya."
"Kau bisa pergi." Cetus Jonghyun yang sontak membuat Seunghwa kembali melihat ke arahnya dengan tatapan bertanya yang juga menunjukkan keterkejutan.
"Kau bisa pergi, menemui Kihyun. Dia berada di Gwangju, dia tidak akan melihat mu."
"Mari, kita pergi bersama temui putra putra kita."
Jiyoung mengulurkan tangan nya dan sempat membuat keraguan yang terlihat di wajah Seunghwa sebelum perlahan dia yang menerima uluran tangan Jiyoung yang mengulas senyum ke arah nya.
Break Up
Daehyun perlahan membuka kamar Youngjae dan masuk ke dalam tanpa menimbulkan langkah kaki, helaan napas itu keluar secara tidak sengaja ketika melihat Yoo bersaudara tersebut tidur dengan posisi yang saling berhadapan meski tercipta jarak di antara keduanya.
Dia kemudian berjalan menghampiri Youngjae dan duduk di sisi ranjang tepat di belakang punggung Youngjae, tangannya kemudian terangkat untuk menyentuh kening Youngjae. Sekedar memastikan apakah demamnya sudah reda atau belum, dan Jawabannya adalah belum.
Dia kemudian kembali menarik tangannya dan berucap, "kalian baru bisa akur di saat kau sedang sakit." Gumamnya.
Suara ketukan pintu yang sangat pelan kemudian berhasil mengalihkan perhatian Daehyun, dia pun menoleh ke arah pintu yang memang tidak ia tutup sebelumnya dan mendapati Soonyoung yang berdiri di sana. Dia segera bergegas berjalan menghampiri Soonyoung.
"Ada apa?"
"Minjae-ssi, dia ada di bawah."
Mata Daehyun yang sempat melebar sebelumnya, tampak menunjukkan keterkejutannya. Dia pun menutup pintu dari luar dengan pelan dan bergegas turun ke bawah di ikuti oleh Soonyoung di belakangnya.
"Kau sudah makan malam?" Tanya Daehyun di sela langkahnya yang menuruni tangga.
"Aku baru saja selesai."
"Kalau begitu cepatlah istirahat, ini juga sudah malam."
"Aku akan istirahat setelah menyelesaikan tugas Kampus."
Pembicaraan keduanya berakhir setelah Daehyun menapakkan kakinya di lantai dasar, dia pun menghampiri Minjae yang duduk di ruang tamu sedangkan Soonyoung tampak berjalaan menuju garasi.
Soonyoung membuka kunci mobilnya ketika langkahnya belum menjangkau tempat di mana mobilnya berada. Senandung kecil yang keluar dari mulutnya membimbing langkahnya untuk membuka pintu mobilnya di bagian kemudi.
Untuk beberapa saat dia sibuk mencari sesuatu di dalam mobil dan kurang dari satu menit dia kembali keluar dari mobil dengan membawa dua map di tangannya, namun pergerakannya terhenti ketika ia hendak kembali menutup pintu mobilnya saat sebuah mobil masuk ke dalam garasi.
"Appa." Gumamnya ketika melihat bahwa Jonghyun lah yang mengemudikan mobil tersebut dan dia pun juga melihat wanita yang duduk di kursi penumpang yang tak mampu ia kenali.
Dia kemudian menutup pintu mobilnya dan berjalan mendekati Jonghyun yang keluar dari mobil.
"Appa." tegurnya dan menarik perhatian dari Jonghyun.
Dia hendak mendekati ayahnya, namun pergerakan nya terhenti setelah pintu penumpang bagian depan terbuka dan menampakkan sosok wanita yang begiu familiar baginya.
Terdapa rasa tidak percaya di wajah Soonyoung ketika mendapati Jiyoung berdiri di hadapannya, namun perhatiannya dengan cepat teralihkan oleh Jonghyun yang berdiri di sampingnya dan menyentuh puncak kepalanya.
Soonyoung sekilas melihat ayahnya namun dia segera tersadar dan segera membungkukkan badannya ke arah Jiyoung untuk memberi salam.
"Annyeonghaseyo..."
"Kau baru pulang?"
Soonyoung menggeleng. "Tidak, aku hanya mengambil barangku yang tertinggal di mobil. Kenapa Appa bisa ada di sini? Bukankah Appa pergi ke Gwangju?"
"Appa batal pergi." Jawab Jonghyun singkat dan baru menyadari bahwa Seunghwa belum juga keluar dari mobil.
Jonghyun kemudian meninggalkan Soonyoung dan berjalan menuju bagian belakang mobilnya. Di bukanya pintu penumpang bagian belakang dan menampakkan kekhawatiran di wajah sang istri di saat Soonyoung menatap penuh tanya dengan apa yang tengah di lakukan oleh ayahnya.
"Keluarlah!" Ujar Jonghyun dengan nada biacra yang lembut, seakan mengerti akan kekhawatiran istrinya.
"Ku pastikan dia tidak akan mengetahui hal ini."
Jonghyun mengulurkan tangannya yang dengan ragu di jabat oleh Seunghwa yang kemudian beranjak keluar dari dalam mobil dan membuat mata Soonyoung membulat sempurna.
"Eomma." Ujar Soonyoung dengan rasa tak percaya. Dia pun segera menghampiri Seunghwa, dan keduanya sempat berpelukan sekilas.
"Eomma juga di sini?"
"Kau tidak pernah pulang, oleh sebab itu ayah membawa ibumu kemari." Ujar Jonghyun yang menepuk pelan bahu Soonyoung.
"Baiklah, kita bicara di dalam saja."
Mendengar interuksi dari Jonghyun, keempatnya pun segera masuk ke dalam rumah dengan Soonyoung yang berjalan paling depan dan sedikit terburu-buru. Dan saat sampai di ruang tamu, dia melihat Daehyun yang menaiki anak tangga menuju lantai dua tanpa ada lagi Minjae di sana.
"Hyeong..."
Mendengar teguran Soonyoung tersebut, Daehyun pun bebalik dan di buat tertegun dengan pemandangan yang ia dapatkan. Dia yang sempat mematung sesaat sebelum kemudian kembali menuruni anak tangga dan menghampiri rombongan yang di bawa oleh Soonyoung.
"Annyeonghaseyo." sapanya sembari sekilas membungkukkan badannya ke arah Jiyoung, namun wanita yang menjadi pertanyaan adalah siapakah wanita yang berdiri di samping Jonghyun. Sangat asing namun sedikit familiar.
"Anda di sini?"
Jiyoung yang mendapatkan pertanyaan itupun mengulas senyum tipisnya.
"Bagaiamna keadaan Youngjae?"
"Beliau baik-baik saja, beliau hanya kelelahan dan daya tahan tubuhnya menurunkan karna cuaca." Jelas Daehyun.
"Dimana Kihyun?" Kali ini Jonghyun bersuara dan menarik perhatian semua orang.
"Dia sudah tidur."
Mendengar hal itu Jonghyun bertukar pandang dengan Seunghwa dan kemudian menggenggam tangannya.
"Di kamar Youngjae." Cetus Daehyun yang membuat ketiga orang paruh baya di hadapannya langsung mengarahkan tatapan tak percaya mereka padanya.
"Maksud mu," Jonghyun tak melanjutkan pertanyaannya di saat ia yang masih berusaha menerka-nerka kemungkinan yang ada.
"Sejak pagi tadi Youngjae-ssi belum sadarkan diri dan sepertinya Kihyun-ssi tertidur saat menjanganya." Jelas Daehyun dan bisa di bilang bahwa kemungkinan besar Youngjae tidak tahu jika Kihyun tidur di sebelahnya, dan hal itu pula yang menepis anggapan bahwa Yoo bersaudara itu telah bisa menerima satu sama lain.
Perhatian semua oraang teralihkan oleh pergerakan Jiyoung yang tiba-tiba berjalan menuju anak tangga dan segera bergegas ke lantai dua. Melihat hal itupun, Jonghyun menarik lembut tangan Seunghwa untuk menyusul langkah Jiyoung.
"Daehyun-ssi, ada yang ingin ku bicarakan padamu setelah ini." Ujar Jonghyun sebelum berlalu meninggalkan Daehyun beserta putra bungsunya yang kemudian saling bertukar pandang.
Sedangkan di lantai dua, tepatnya di dalam kamar Youngjae. Perlahan kelopak mata Kihyun terbuka ketika pendengarannya menangkap pergerakan di sekitarnya yang membuatnya mendapakan kembali kesadaran nya. Dahinya mengernyit, mencoba menyesuaikan cahaya yang masuk ke dalam matanya.
Namun apa yang berada di hadapannya membuatnya terpaku sejenak, osok Youngjae yang menghadap ke arah nya. Terlintas pertanyaan dalam hatinya, mungkinkah Youngjae sempat bangun? Namun tidak masuk akal jika ia sudah bangun dan membiarkannya tidur di sana.
Pergerakan seseorang yang mendekat memaksa kesadarannya untuk pulih sepenuhnya. Perlahan dia bangkit dan tertegun ketika mendapati sosok Jiyoung berada di dalam kamar dan berhenti tepat di depan ranjang dengan tatapan yang mengarah padanya.
"Apa aku membangunkan mu?" teguran halus dengan seulas senyum yang hangat dari Jiyoung hanya mampu membuat Kihyun menggeleng pelan dan sekilas menundukkan kepalanya sebagai pengganti salam.
Pintu yang sebelumnya telah tertutup kembali terbuka dan kali ini keterkejutan Kihyun berlipat ganda. Dengan mata yang membulat tak percaya, dia menemukan sosok ibunya yang kini terpaku di ambang pintu.
"Eomma." Gumam Kihyun dengan suara yang tiba-tiba bergetar dan di sambut oleh senyuman tipis dari Seunghwa.
Selesai di tulis : 19.07.2019
Di publikasikan : 26.10.2019
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro